.webp)
Kasus pemukulan driver taksi online dengan petugas valet parkir Tunjungan Plaza (TP) 4 berakhir damai. Korban pemukulan Fachrul dan petugas parkir TP, Teddy Prakasa pun telah bertemu.
Kapolsek Tegalsari Kompol Imam Mustolih mengatakan keduanya mendatangi polsek pada pukul 15.00 WIB. Lalu, sepakat untuk damai dan Tedy mengakui perbuatannya serta bersedia menanggung biaya pengobatan.
"Keduanya sudah menyatakan berdamai dan saling memaafkan," kata Imam, Rabu (11/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Imam, pemukulan tersebut berawal saat salah paham antara Tedy dan Fachrul. Karena hal itu, Tedy lalu memukul Faachrul.
"Dikarenakan pihak korban (Fachrul) tidak terima dengan ocehan dari pihak pelaku (Tedy), sehingga terjadilah aksi pemukulan yang dilakukan oleh pelaku kepada korban yang mengakibatkan mengalami pendarahan dari lubang hidung," jelasnya.
Senada, Fachrul mengaku dirinya saat itu kesal dan ada salah paham. Meski begitu, ia mengaku sudah memaafkan dan berdamai dengan Tedy. Ia berharap kejadian serupa tak terulang kembali.
"Intinya salah paham saja, Mas, saya kesal dan mungkin Mas Tedy juga capek. Tapi, saya meminta agar biaya pengobatan saya ditanggung dan tidak mengulangi perbuatannya lagi," ujar Fachrul.
Sementara itu, Tedy Prakarsa juga menyesal dengan tindakannya. Ia menyesali dan mengaku akan bertanggungjawab pada Fachrul serta siap menerima sanksi dari pimpinannya.
"Iya, saya akui salah, saya emosi tadi, saya sedang capek dan terpancing emosi karena perkataan korban (Fachrul)," tutur Tedy.
Sebelumnya, Fachrul, driver taksi online (taksol) di Surabaya jadi korban penganiayaan. Korban diduga dianiaya petugas parkir valley Tunjungan Plaza (TP) 4 Surabaya.
Penganiayaan tersebut terjadi Rabu (11/10) sore. Sedangkan lokasinya berada di depan lobi TP 4 Surabaya menimpa Fachrul. Korban yang tak terima kemudian melaporkan ke Polsek Tegalsari.
(abq/iwd)
