Sempat Dikritik, Ini Alasan Hotman Paris Sering Posting Kasus Tewasnya Dini

Sempat Dikritik, Ini Alasan Hotman Paris Sering Posting Kasus Tewasnya Dini

Suki Nurhalim - detikJatim
Minggu, 08 Okt 2023 14:05 WIB
Hotman Paris
Hotman Paris/Foto: Desi/detikHOT
Surabaya -

Hotman Paris menjelaskan alasan mengapa dirinya sering posting soal kasus tewasnya Dini Sera Afrianti alias Andini (27). Itu sebagai jawaban atas kritik yang datang ke Hotman.

Melalui akun Instagram pribadinya, @hotmanparisofficial, hari ini Hotman membuat sebuah posting-an tentang kasus penganiayaan Dini oleh Ronald. Ia mendorong polisi menjerat Ronald dengan pasal pembunuhan bukan penganiayaan.

"Kasus surabaya! Bagu pengacara yg mau belajar begini caranya pengaruhi agar polisi mau terapkan pasal 338 kuhpidana!! Jangan cuma pasal penganiayayan yg hukuman lebih ringan! Ini jawaban atas protes knp posting ini itu! Dan lagi pula sebelum hotman posting itu sudah viral sebelumnya," berikut caption posting-an Hotman yang dikutip detikJatim, Minggu (8/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Instagram]

Caption tersebut seolah menanggapi kritik dari Kuasa hukum keluarga Dini, Dimas Yemahura. Sabtu (7/10), Dimas mengkritik Hotman karena mem-posting voice note yang berisi curhatan terakhir Dini di Instagram.

ADVERTISEMENT

Ada beberapa poin yang disampaikan Dimas dalam kritiknya. Intinya, Dimas ingin semua pihak menghormati proses hukum yang sedang berjalan, dan tidak menambah kegaduhan yang memicu munculnya spekulasi di masyarakat.

"Karena satu, apakah dengan membagikan itu (voice note Dini) bisa membantu proses hukum kasus ini? Sebagai orang yang paham hukum, kita harus menghormati proses hukum," kata Dimas saat dihubungi detikJatim.

"Kedua, dengan menyebarkan hal seperti itu kan kita tahu ada undang-undang ITE juga, artinya pada saat data disebarkan dan menimbulkan kegaduhan tertentu, itu kan juga ada undang-undangnya dan ada ketentuan," imbuhnya.

Lalu yang ketiga soal norma kepatutan, norma kode etik atau etika. Menurut Dimas, ini poin yang paling penting.

"Kita harus melihat masalah ini dengan jernih. Artinya apa, kita tidak bisa hanya mementingkan kepentingan untuk maaf ya, ini biar semakin di-up, karena kita punya lembaga hukum yang sudah berjalan kecuali kalau polisi tidak menetapkan tersangka, tapi ini polisi sudah menetapkan tersangka," beber Dimas.

Dimas juga mengatakan, bisa saja voice note itu sudah ada di handphone Dini, yang artinya itu adalah barang bukti yang dimiliki oleh penyidik. Menurutnya, barang bukti suatu tindak pidana tidak bisa dengan seenaknya sendiri digunakan untuk kepentingan pribadi.

"Misalkan voice note ini ada di HP-nya Andini, kemudian voice note itu kita sebarkan ke mana-mana, benar nggak? Artinya apa, ini barang bukti penyidikan, orang yang paham hukum, orang yang mengerti hukum, seharusnya berhati-hati dalam melakukan tindakan seperti ini," jelas Dimas.

"Itu artinya apa, jarimu harimaumu, ya mungkin saya masih junior di bidang hukum, menurut mereka saya masih belum setuju mereka nggak apa tapi saya meyakini berjalan dengan proses hukum yang benar dulu aja," tambahnya.

Dimas meminta semua pihak menghormati proses hukum. Sebab saat ini, polisi sudah menetapkan Ronald sebagai tersangka.

"Artinya sepintar apapun kita soal hukum saya buat apapun kita soal hukum kita harus sama-sama menghargai proses pemeriksaan kepolisian yang lagi berjalan. Artinya, yang sudah menerima kuasa maupun orang-orang yang tidak menerima kuasa tapi mendapatkan informasi maka gunakanlah informasi itu dengan bijak untuk kepentingan penegakan hukum," tegas Dimas.

"Bukan di luar kepentingan penegakan hukum karena kita akan lebih bermartabat kalau kita menjaga Marwah penegakan hukum," pungkasnya.

Diketahui, Ronald dan Dini menjalin asmara selama lima bulan dan tinggal bersama di Apartemen Tanglin Orchard, Surabaya Barat. Rabu (4/10), Ronald dan Dini sedang karaoke sambil minum minuman keras di Blackhole KTV Surabaya.

Hingga terjadi keributan antara keduanya dan berujung penganiayaan yang menyebabkan Dini meninggal dunia. Ronald memukul Dini dengan botol minuman keras, bahkan melindas perempuan asal Sukabumi itu dengan mobilnya hingga terseret sejauh 5 meter.




(sun/iwd)


Hide Ads