Dini Sera Afrianti alias Andini (27) sudah 12 tahun merantau dari tanah kelahirannya, Sukabumi. Saat merantau, ia disebut tak pernah pulang. Usai 12 tahun, Dini akhirnya pulang dalam kondisi sudah menjadi jenazah.
Dini tewas diduga dianiaya kekasihnya R, anak anggota DPR RI di Blackhole KTV Surabaya, Rabu (4/10/2023) dini hari. Jenazah Dini telah tiba di Kampung Gunungguruh Girang, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Ketua RT 12 A Saepudin bercerita, Dini sudah meninggalkan kampung halamannya sejak 12 tahun lalu. Bahkan, Saepudin terakhir melihat korban saat korban masih duduk di bangku sekolah. Kini, Dini tiba namun sudah dalam kondisi tak bernyawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternyata sekarang pulang jadi jenazah. 12 tahun nggak pulang-pulang. Selama ini keluarga nggak tahu, dulu masih kecil, saya lihatnya pas dia masih sekolah SD. Jadi kan rumahnya terpencil di sana," ujar Saepudin dikutip dari detikJabar, Jumat (6/10/2023).
Ia mengatakan, ambulans tiba di rumah duka hari ini sekitar pukul 04.00 WIB. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Babakan.
"Jenazah sudah sampai di rumah keluarga korban tiba jam 04.00 subuh. Dimakamkan di TPU jaraknya ada 300 meter dari rumah duka," kata Saepudin.
Saepudin mengaku tak tahu pasti soal kasus yang menimpa Dini. Dia baru tahu setelah mendatangi rumah duka pada Kamis (5/10) malam.
"Itu teh katanya mah sama pacarnya ya jadi kalau alasannya ini teh minum-minuman keras alasannya mah tapi pada kenyataannya dia itu dianiaya dan dibunuh setelah diautopsi. Pelakunya anaknya dewan, anggota DPR," sambungnya.
Diketahui, peristiwa tragis dialami Dini. Dia terlibat cekcok saat menjadi tamu di Blackhole KTV Surabaya. Dini mengalami sejumlah luka memar di sekujur tubuhnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, saat ini polisi masih menunggu hasil autopsi jenazah korban. Hasil autopsi ini untuk memastikan apa penyebab yang membuat Dini meninggal dunia.
"Saat ini masih dilakukan autopsi, kita tunggu nanti. Mohon doanya terkait apa penyebab kematian korban bisa terkuak," ujar Hendro.
(hil/dte)