Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan tentang kasus dugaan penganiayaan yang menimpa Dini hingga perempuan itu meninggal. Berkaitan dengan peristiwa itu detikJatim berupaya mengonfirmasi kepada manajemen Blackhole KTV di lantai 3 mal Lenmarc, Surabaya.
Salah satu staf Blackhole KTV bernama Aryo yang bersedia memberikan klarifikasi menyampaikan bahwa pihaknya tidak mengetahui secara pasti tentang peristiwa penganiayaan tersebut.
"Kejadian (meninggal) bukan di tempat kami. Ikut mal (Lenmarc). Jadi kalau bapak ingin tahu ceritanya atau apa, ke pihak mal saja. Kami tidak ikut campur soal itu, kami tidak tahu apa-apa," kata Aryo, Kamis (5/10/2023).
Saat ditanya apakah benar korban Dini sempat datang bersama kekasihnya R ke Blackhole KTV? Dengan santai sambil tertawa kecil, Aryo kembali menyarankan wartawan untuk menanyakan hal itu kepada pihak manajemen mal yang memiliki CCTV.
"Lihat di CCTV mal saja pak, tahu semuanya. Kami hanya sewa gedung di sini. Mohon maaf kami nggak tahu," ujar Aryo.
Meski demikian Aryo membenarkan bahwa penyidik Polrestabes Surabaya telah datang ke Blackhole KTV untuk meminta keterangan. Dia sendiri mengaku tidak tahu sudah ada berapa orang karyawan di tempat karaoke itu yang sudah dimintai keterangan oleh polisi.
![]() |
"Sudah-sudah (dimintai keterangan oleh polisi). Kami kurang tahu juga sih (berapa yang dimintai keterangan)," ujar Aryo.
Sementara itu, Markom Lenmarc Kukuh Suharno menegaskan bahwa peristiwa tewasnya Dini diduga usai dianiaya oleh R tidak terjadi di mal tersebut.
"Karena kejadian tidak di sini juga. Kami hanya mengikuti proses dari pihak kepolisian. Kalau mau tanya monggo ke pihak kepolisian saja," kata Kukuh.
Saat disinggung soal CCTV yang diduga merekam kejadian dugaan penganiayaan terhadap Dini, Kukuh menyampaikan bahwa mal tempat dirinya bekerja memang sudah dilengkapi sejumlah CCTV.
"Kami memang standar, ada CCTV. Tapi CCTV isinya bagaimana, di mana-mana CCTV di rumah pribadi sekali pun, since you have problem with criminality, kalau itu dibilang kriminalitas," ujar Kukuh.
Kukuh menyatakan pihaknya akan mendukung penuh penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian. Bahkan petugas juga sempat mem-back up CCTV yang diduga merekam kejadian penganiayaan.
"Polisi sudah handle. Kami terus terang, karena kasusnya tidak di sini. Kami cuma ketempatan tenant (Blackhole KTV) saja," ujar Kukuh.
"Sudah beberapa (barang) diambil (polisi). Secara spesifik tidak bisa saya sebutkan," tukasnya.
(dpe/iwd)