Siswa kelas 1 SD di Kecamatan Kabuh, Jombang menderita luka di kepala karena terkena lemparan balok kayu teman satu kelasnya. Buntut insiden ini, ibu korban yang didampingi Komnas PA Jatim melaporkan pihak sekolah ke polisi.
Korban datang ke Polres Jombang bersama ibu dan pamannya sore tadi sekitar pukul 17.00 WIB. Mereka didampingi Ketua Komnas PA Jatim Febri Kurniawan Pikulun yang sekaligus sebagai pengacara ibu korban.
"Intinya kami minta tanggung jawab sekolah karena lalai menjaga anak Indonesia. Berdasarkan pasal 54 UU Perlindungan Anak, anak di lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab sekolah," kata Febri kepada wartawan di Mapolres Jombang, Jalan KH Wahid Hasyim, Rabu (27/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasal 54 ayat (1) UU RI nomor 35 tahun 2014 mengatur 'Anak di dalam dan di lingkungan satuan pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan fisik, psikis, kejahatan seksual dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain'.
Sedangkan pasal 54 ayat (2) mengatur 'Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, aparat pemerintah dan/atau masyarakat'.
Senada dengan ibu korban, Febri menilai perbuatan teman sekelas korban melempar balok kayu mengenai kepala korban dilakukan tanpa sengaja. Sehingga pihaknya tidak mempersoalkan perbuatan pelaku anak.
Yang ia soal saat ini adalah kegagalan pihak sekolah melindungi para siswa. Ia menilai pihak sekolah melakukan pembiaran sehingga siswa bermain lempar balok kayu hingga melukai kepala korban.
"Sebenarnya ini tanpa sengaja, yang kami soal di mana tanggung jawab sekolah. Terjadi kelalaian guru, kepala sekolah, wali kelas. Sehingga ke depan harus lebih tanggung jawab mengawasi para siswa," terangnya.
Waka Polres Jombang Kompol Hari Kurniawan menegaskan pihaknya melayani dengan baik laporan ibu korban. Terlebih lagi kasus ini menyangkut anak-anak. Selanjutnya, pihaknya juga akan serius menangani laporan ini.
"(Indikasi kelalaian pihak sekolah) Nanti coba kami dalami. Kami harapkan kejadian seperti ini tak terulang," tandasnya.
(dpe/iwd)