Polisi menahan sopir pikap Daihatsu Grand Max yang menabrak peserta karnaval sound horeg di Jalan Raya Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Sopir bernama Ustadi (63) ini telah ditetapkan sebagai tersangka. Kecelakaan terjadi karena pengemudi dianggap lalai.
"Pengemudi mobil pikap sudah kita tetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan," ujar Kasat Lantas Polres Malang AKP Agnis Juwita kepada wartawan di Mapolres Malang, Selasa (26/9/2023).
Agnis pun menjelaskan, bagaimana detik-detik mencekam kecelakaan pikap yang dikemudikan Ustadi, warga Kedungboto, Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, itu terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berawal dari mobil pikap yang membawa konsumsi bagi peserta karnaval berjalan di belakang rombongan peserta. Para peserta karnaval mulai persiapan sekitar pukul 18.30 WIB.
"Rute karnaval sepanjang 5 kilometer, dan mereka (tersangka) merupakan peserta nomor 12," jelas Agnis.
Agnis menambahkan, tersangka lalai ketika mengemudikan kendaraan. Di mana sebelum kejadian, mesin kendaraan dalam kondisi mati, namun persneling masuk gigi satu.
"Setelah peserta mulai berjalan dan kendaraan mulai dihidupkan, dengan posisi persneling masuk gigi satu. Otomatis kendaraan melaju ke depan dan kondisi jalan menurun," imbuhnya.
"Sehingga menabrak ogoh-ogoh di depannya dan menabrakkan lagi ke peserta gerak jalan. Dalam kejadian ini ada tujuh korban, satu meninggal dunia, enam luka-luka. Tiga korban luka masih dirawat di rumah sakit," sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Sat Lantas Polres Malang juga menghadirkan Ustadi dan mobil pikap yang terlibat kecelakaan. Kondisi mobil terlihat mengalami kerusakan pada bagian depan.
Insiden kecelakaan itu mengakibatkan satu peserta bernama Renita Sintia Sari (14), pelajar SMP warga Dusun Kedungboto, Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, meninggal di lokasi kejadian. Korban mengalami luka di bagian kepala.
Lalu, dua di antaranya adalah balita laki-laki berusia lima tahun kini dan balita perempuan berusia 4 tahun. Diketahui, korban lainnya yang merupakan peserta karnaval ini mengalami luka dan sudah mendapatkan perawatan medis di RS dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang dan RS Sumbersentosa, Tumpang, Kabupaten Malang.
(hil/dte)