Pantau Kasus Siswi Gresik yang Matanya Terganggu, Begini Kata Kak Seto

Pantau Kasus Siswi Gresik yang Matanya Terganggu, Begini Kata Kak Seto

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Senin, 25 Sep 2023 11:10 WIB
Kak Seto di Polres Gresik
Ketua LPAI Seto Mulyadi atau Kak Seto (tengah) saat mendatangi Polres Gresik. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Kasus dugaan penganiayaan yang dialami siswi SD di Kecamatan Menganti, SAH (8) hingga mengalami penurunan penglihatan mendapat perhatian Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI). Ketua LPAI Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto mendatangi Mapolres Gresik. Dia mempercayakan sepenuhnya penuntasan kasus ini kepada polisi.

"Saya sudah ke Polres Gresik untuk menanyakan langsung kasus ini dan kita percayakan kasus ini ke Polres Gresik," tegas Kak Seto, Minggu (24/9).

Selain itu, ia juga memberikan memberikan semangat dan pendampingan psikologi bagi SAH usai viralnya pemberitaan korban yang mengalami kebutaan akibat dicolok tusuk pentol oleh kakak kelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah ajak (SAH) dialog dan nyanyi tiga lagu. Balonku Ada Lima, Di Sini Senang, dan Si Komo," tambah Kak Seto.

Ia bersyukur karena kondisi fisik dan psikologis korban telah membaik. Bahkan, saat nyanyi Balonku Ada Lima, korban secara lantang memulai sendiri. Ia berharap SAH bisa segera pulih dari traumatik yang dialami dan kembali bersekolah seperti sedia kala.

ADVERTISEMENT

"Tadi saat ditanya cita-citanya kalau sudah besar menjadi apa, dijawab mau jadi Polwan. Hebat sekali. Harapannya (dari kasus ini, red), Gresik menjadi kabupaten yang layak anak, yang ramah anak. Tidak ada lagi kejadian seperti ini di lingkungan sekolah, ibadah, dan tempat lainnya. Sehingga Gresik mendapat tingkat tertinggi layak anak dan tumbuh kembang anak menjadi optimal. Untuk kasus ini kita percayakan ke Polres Gresik untuk menyelesaikan," tukas Kak Seto.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan, pihaknya sudah menjelaskan perkara kasus ini ke LPAI. Aldhino menegaskan kepada LPAI bahwa proses penyidikan terus berlanjut, kendati dari hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda kekerasan atau kebutaan pada mata korban sesuai yang dilaporkan.

"Sudah kita jelaskan semua kepada LPAI. Kita juga akan ungkap seterang-terangnya menggunakan metode scientific investigation," kata Aldhino kepada detikJatim, Senin (25/9/2023).

Kepolisian sendiri sudah memeriksa puluhan saksi. Baik itu keluarga korban, pihak sekolah, tetangga, teman korban, hingga dokter ahli yang memeriksa mata SAH.

"Dari keterangan saksi dan barang bukti yang diamankan, belum ada petunjuk yang mengarah pada kejadian pencolokan sesuai yang dilaporkan," tutur Aldhino.

Pihaknya pun akan memberikan perlindungan dan menjaga keamanan kepada keluarga korban. Ini untuk mengantisipasi, jika nantinya keluarga korban mendapatkan intervensi dan intimidasi karena dianggap melaporkan kabar bohong.

"Kami dari pihak kepolisian akan tetap menjaga keamanan dan memberikan perlindungan kepada keluarga korban dari adanya intervensi dan intimidasi dari pihak manapun. Proses penyidikan masih tetap berjalan dengan berkoordinasi kepada P2TP2A dan pihak medis," tandasnya.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads