Susanto, dokter gadungan PT PHC mengaku keluarganya tak mengetahui ia menipu dengan menjadi dokter. Bahkan, keluarganya disebut juga tidak mengetahui hal itu hingga kini.
Kasintel Kejari Tanjung Perak Surabaya Jemmy Sandra membenarkan hal itu. Dari pengakuan pelaku, dia berpamitan pergi meninggalkan rumah hendak merantau dan bekerja, tanpa dijelaskan detail pekerjaan apa yang dilakoni.
"Menurut pengakuan yang bersangkutan (Susanto), (keluarganya) tidak tahu (kalau menjadi dokter gadungan dan dipidana)," kata Jemmy saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (15/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jemmy memastikan, pihaknya juga belum mendalami hal itu secara spesifik. Sebab, hanya menerima berkas serta terdakwa dari penyidik kepolisian dan menyidangkannya.
Kepada jaksa, Susanto mengaku orangtua dan keluarganya berada di Grobogan, Jateng. Ia mengaku sebagian gajinya diberikan kepada mereka tanpa memberitahu pekerjaan apa yang dijalaninya, termasuk memalsukan identitasnya sebagai dr Anggi Yurikno.
"Ya uang dari gaji bulanannya diberikan ke anak, mantan istri, dan keluarganya. Dia mengaku sudah pisah, itu sebelum dia ketangkap," ujarnya.
Sebelumnya, Susanto yang hanya lulusan SMA melamar sebagai dokter di PT PHC. Susanto tak melamar dengan ijazah palsu, namun dia menggunakan data-data dan ijazah milik dr Anggi Yurikno.
Data tersebut hanya discan ulang dan foto asli diganti dengan fotonya. Susanto pun lolos dalam seleksi dokter hingga bekerja sebagai dokter di klinik OHIH selama 2 tahun. Selain menjadi dokter di klinik, ia juga pernah menjadi kepala puskesmas.
Tipuan Susanto akhirnya terbongkar gegara PT PHC hendak melakukan perpanjangan kontrak kerja. Namun kemudian, pihak manajemen PHC menemukan ketidaksesuaian antara hasil foto dengan Sertifikat Tanda Registrasi yang dikirimkan oleh Susanto.
Setelah diperiksa, barulah ketahuan bahwa data yang digunakan Susanto sebenarnya adalah milik dr Anggi Yurikno, seorang dokter di Rumah Sakit Umum Karya Pangalengan Bhakti Sehat Bandung.
(pfr/fat)