Polisi menangkap 4 WN Pakistan terkait kasus pencurian di sejumlah daerah termasuk di Surabaya. Di Surabaya, komplotan ini melakukan pencurian di toko milik Crazy Rich Surabaya.
Setelah dilakukan pemeriksaan, komplotan WNA ini datang ke Indonesia menggunakan visa kunjungan. Dan kini kunjungan mereka sudah overstay.
"Keempat orang ini menggunakan visa kunjungan. Yang mana visa kunjungan itu diberikan dalam rangka untuk wisata, pembicaraan bisnis, meeting atau kemanusiaan, transit, dan tugas pemerintahan," ujar Kabid Intelejen dan penindakan keimigrasian Kantor imigrasi kelas I Khusus Surabaya Rizky Yudha Ikawira kepada wartawan saat rilis di Gedung Bharadaksa Polrestabes Surabaya, Jumat, (15/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizky mengatakan keempat WN Pakistan ini datang secara bersama pada 23 September 2022 melalui Bandara Soekarno Hatta. Sejak viralnya aksi pencurian yang dilakukan WNA, Rizky mengaku pihaknya telah melakukan penelusuran dan mencari mereka.
"Sejak viralnya kasus itu, kami juga sudah melakukan penelusuran, mengecek ke lokasi dan meminta keterangan dari para saksi-saksi. Karena kami kesulitan untuk mengidentifikasi pelakunya," ujar Rizky.
"Mereka belum melakukan perpanjangan visa di Surabaya, jadi kami tidak bisa melihat langsung datanya. Tapi secara yang kami dapati mereka ini sudah overstay. Hanya saja kami belum dapatkan fisik paspornya. Jadi kami duga ini overstay dan ada keterlibatan agen," ungkap Rizky.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana mengatakan paspor 4 WN Pakistan ini belum didapatkan. Paspor itu masih dibawa seorang agen yang berada di Bali. Agen travel tersebut saat ini masih diburu.
"Dari hasil penyidikan dan informasi yang kita gali dari mereka (empat tersangka) ada agen khusus yang ada di daerah Bali yang memfasilitasi mereka untuk masuk di Indonesia. Paspornya pun masih di agennya. Kita masih melakukan pengejaran agen yang ada di Bali, WNI," tandas Mirzal.
(dnp/iwd)