Mata Siswi SD Gresik Buta Dicolok Tusuk Bakso, Ortu Berjuang Cari Keadilan

Mata Siswi SD Gresik Buta Dicolok Tusuk Bakso, Ortu Berjuang Cari Keadilan

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Jumat, 15 Sep 2023 20:15 WIB
Gresik - Samsul Arif, orang tua bocah SD kelas 2 yang matanya buta akibat dicolok tusuk bakso oleh kakak kelasnya terus mencari keadilan bagi putrinya. Pria 36 tahun warga Randu Padangan, Menganti, Gresik itu sempat menunda laporan ke polisi hingga 3 minggu karena diberi harapan palsu oleh sekolah.

"Kejadiannya itu memang 7 Agustus 2023, tapi saya laporkan tanggal 28 Agustus 2023, karena sebelumnya ada mediasi bahwa sekolah akan menunjukkan rekaman CCTV. Tapi ternyata saya diberi harapan palsu," kata Samsul saat ditemui detikJatim di rumahnya, Jumat (15/9/2023).

Samsul menceritakan setelah membawa putri pertamanya ke rumah sakit dan mengetahui syaraf mata putrinya rusak hingga buta permanen, dia pun berusaha mencari siapa pelakunya. Samsul datang ke sekolah untuk mencari tahu siapa yang telah melukai buah hatinya.

"Setelah membawa anak saya berobat, saya ke sekolah bersama putri saya. Saya mengajak anak saya ke kelas 3 sampai kelas 6 untuk mencari tahu siapa pelakunya," kata Samsul.

Dia jelaskan pula saat berada di sekolah itu putrinya enggan menunjuk siapa pelaku yang telah melakukan penganiayaan. Menurut Samsul, putrinya ketakutan hingga tidak bisa menunjukkan siapa pelakunya.

Siswi SD di Gresik yang matanya dicolok dengan tusuk bakso oleh temannya hingga buta sebelah.Siswi SD di Gresik yang matanya dicolok dengan tusuk bakso oleh temannya hingga buta sebelah. (Foto: Dok. Jemmi Purwodianto/detikJatim)

"Pas saya ajak itu anak saya kayak takut. Ya kan namanya anak-anak. Sampai sekarang saya nggak tahu itu kakak kelasnya atau orang luar. Karena saat itu memang sekolah lagi menggelar lomba jadi nggak tahu itu orang luar atau murid lain pelakunya," jelasnya.

Samsul pun melihat secercah harapan ketika melihat sejumlah CCTV di sekolah. Ia pun berupaya mencari tahu ke pihak sekolah dengan bermaksud melihat CCTV yang berada di sekolah. Namun, pihak sekolah mengatakan bahwa tidak bisa memberikan rekaman CCTV kepada orang sembarangan.

"Di sekolah kan ada 4 sampai 5 CCTV, saya bilang ke sekolah untuk melihat CCTV. Tapi pihak sekolah tidak boleh ke sembarang orang," tuturnya.

Lantaran tak bisa mendapatkan rekaman itu Samsul pun melaporkan ke Polsek Menganti untuk meminta pendampingan melihat CCTV itu. Samsul juga meminta bantuan ke Bhabinkamtibmas Polsek Menganti untuk meminta CCTV dan ingin melihatnya bersama-sama.

"Saya sudah minta bantuan pak Bhabin. Tapi Bhabinkamtibmas merespon 4 hari setelah saya meminta bantuan. Tahu-tahu, katanya pak Bhabin sudah melihat CCTV. Padahal saya minta agar dilihat secara bersama-sama. Akhirnya saya lapor ke kepala desa dan Polres Gresik," kata Samsul. (dpe/dte)



Hide Ads