Susanto Dokter Gadungan PHC Belajar Ilmu Kesehatan dari YouTube

Susanto Dokter Gadungan PHC Belajar Ilmu Kesehatan dari YouTube

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Kamis, 14 Sep 2023 16:37 WIB
Kasintel Jemmy Sandra, Kasipidum Hasudungan Parlindungan, dan Jaksa Penuntut Umum Ugik Ramantyo saat konferensi pers di Kejari Tanjung Perak
Kasintel Kejari Tanjung Perak Surabaya Jemmy Sandra (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Penyamaran Susanto menjadi dokter gadungan memang nyaris tak terungkap. Meski hanya lulusan SMA, Susanto paham istilah kedokteran yang membuat gelagatnya tak dicurigai.

Betapa tidak, Susanto berhasil lolos tes psikologi hingga wawancara dalam seleksi menjadi dokter umum di klinik milik PT Pelindo Husada Citra (PHC). Dalam wawancara tersebut, Susanto juga bisa menjawab dengan lancar sejumlah pertanyaan seputar medis.

Susanto akhirnya menjadi dokter di Klinik Occupational Health & Industrial Hygiene (OHIH), tepatnya di Klinik K3 PT Pertamina EP IV Cepu selama 2 tahun. Ternyata, selama ini ia belajar secara otodidak di YouTube.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasintel Kejari Tanjung Perak Surabaya Jemmy Sandra mengatakan, saat ini berkas kasus tersebut dinyatakan P21 tahap 2 atau siap disidangkan. Ia mengaku sempat bertemu dengan Susanto secara langsung.

Dalam perbincangannya, Susanto mengaku sudah terbiasa dan memahami cara melakukan penipuan, termasuk menjadi dokter gadungan.

ADVERTISEMENT

Kepada Jemmy, Susanto mengaku ilmunya diperoleh secara otodidak. Ia belajar melalui YouTube dan saling sharing ilmu kesehatan dengan warga atau teman di lingkungan sekitarnya.

"Dia bisa cek tensi dan lain-lain yang hal-hal dasar secara otodidak. Menurut pengakuan dia, tidak pernah belajar ilmu kedokteran secara khusus di kampus, tapi belajar secara otodidak melalui YouTube, lalu punya teman-teman di lingkungannya ada dokter dan perawat, dia juga belajar dari situ," ujar Jemmy ditemui detikJatim di Kejari Tanjung Perak Surabaya, Kamis (14/9/2023).

Namun, Susanto mengatakan, ia sengaja mengincar jabatan sebagai dokter first aid atau dokter yang hanya memeriksa kesehatan pegawai. Sebab, ia hanya bisa mempelajari ilmu dasar dari kedokteran saja, salah satunya seperti mengecek tekanan darah.

"Menurut pengakuan dia (Susanto), memang yang diincar adalah lowongan di dokter first aid. Karena kan tugasnya hanya mengecek kesehatan karyawan, sehingga tidak pernah mengeluarkan resep dan mengobati," kata Jemmy.

Susanto juga mengaku tak pernah mengalami kesulitan. Saat ditemukan kendala, ia langsung bertanya ke perawat atau searching melalui dunia maya dan aplikasi kesehatan lainnya.

"Menurut pengakuannya, kalau kepepet dia tanya karyawannya atau aplikasi kesehatan, dia mengakui semua perbuatannya. Karena sudah sering melakukan berkali-kali dan tentu sudah pengalaman ya, sehingga melakukan penipuan ke RS dan puskesmas," tuturnya.

Sebelumnya, Susanto yang hanya lulusan SMA melamar sebagai dokter di PT PHC. Susanto tak melamar dengan ijazah palsu, namun ia menggunakan data-data dan ijazah milik dr Anggi Yurikno.

Data tersebut hanya discan ulang dan foto asli diganti dengan fotonya. Susanto pun lolos dalam seleksi dokter hingga bekerja sebagai dokter di klinik OHIH selama 2 tahun. Selain menjadi dokter di klinik, ia juga pernah menjadi kepala puskesmas.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads