Ulah licik Susanto dokter gadungan seolah tak ada habisnya. Fakta baru nan mencengangkan kembali terungkap. Dokter gadungan lulusan SMA yang sempat praktik di klinik milik PT PHC itu mengaku telah merencanakan aksinya secara sistematis dan matang.
Kasintel Kejari Tanjung Perak Surabaya Jemmy Sandra mengatakan, Susanto rela potong rambut di salon demi bisa memiliki style rambut yang sama dengan korbannya, dr Anggi Yurikno. Begitu juga dengan caranya berpakaian yang sesuai di foto ijazah dan CV korbannya.
"Dia (Susanto) mengubah potongan rambutnya, sempat potong di salon dan dimiripkan semirip mungkin dengan dr Anggi Yurikno," kata Jemmy saat ditemui detikJatim, Kamis (14/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Susanto juga sengaja menggunakan smartphone dengan spesifikasi rendah. Ia memanfaatkan megapixel kamera yang rendah saat tes wawancara.
Ketika sesi tanya jawab atau wawancara dengan pihak PT PHC, Susanto mulai melancarkan aksinya. Mengingat, saat seleksi wawancara dengan PHC masih masa Pandemi COVID-19.
"Dia sengaja juga pakai HP yang jelek saat wawancara, sehingga gambarnya agak buram ya di pihak yang menyeleksi. Lalu, mungkin karena zaman COVID-19, perekrutan dilakukan online," ujarnya.
Alhasil, pria berusia 48 tahun itu dapat mengelabui pihak HRD PT PHC yang mewawancarainya.
"Handphone yang digunakan memang agak jadul dan buram, sehingga dari RS yakin bila Susanto itu dr Anggi Yurikno," tuturnya.
Maka dari itu, Jemmy memastikan Susanto bakal dijerat tuntutan lebih berat dibanding sebelumnya. Sebab, selain dinilai terbukti merencanakan aksinya secara rapi dan terukur, Susanto juga residivis serupa atau pernah dipidana terkait kasus pidana penipuan.
"Waktu di PHC ada mens reanya (niat), sudah ada karena menggunakan potongan rambut dan style sesuai dr Anggi Yurikno, lalu sengaja menggunakan HP yang tidak bagus, sehingga gambarnya blur," tutup dia.
Sebelumnya, Susanto yang hanya lulusan SMA melamar sebagai dokter di PT PHC. Susanto tak melamar dengan ijazah palsu, namun ia menggunakan data-data dan ijazah milik dr Anggi Yurikno.
Data tersebut hanya discan ulang dan foto asli diganti dengan fotonya. Susanto pun lolos dalam seleksi dokter hingga bekerja sebagai dokter di klinik OHIH selama 2 tahun. Selain menjadi dokter di klinik, ia juga pernah menjadi kepala puskesmas.
(hil/dte)