Fakta-fakta Sejoli Pembuang Bayi di Panti Asuhan Gresik

Fakta-fakta Sejoli Pembuang Bayi di Panti Asuhan Gresik

Irma Budiarti - detikJatim
Sabtu, 02 Sep 2023 08:36 WIB
Orang tua pembuang bayi di panti asuhan Gresik.
Orang tua pembuang bayi di panti asuhan Gresik. Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik - Sejoli berinisial BP (24) dan UD (22) ditangkap polisi karena membuang bayinya di Panti Asuhan Ponpes Al Hikmah Gresik. Mereka berdalih tidak mengetahui kehamilan tersebut hingga melahirkan.

Kabar pembuangan bayi itu lantas viral di media sosial dan diberitakan media massa. Polisi pun langsung melakukan penyelidikan untuk menemukan siapa pembuang bayi itu.

Berikut fakta-fakta sejoli pembuang bayi di Gresik:

1. Tinggalkan Secarik Surat

Rabu 23 Agustus pagi, BP dan UD berboncengan naik motor membawa bayi laki-laki tersebut ke panti asuhan. Sang bayi dibungkus sarung warna hijau dan diletakkan di depan pagar yayasan ponpes.

BP meninggalkan pesan di secarik kertas berisi nama untuk bayi yang baru saja dilahirkan UD, kekasihnya. Dia sertakan juga tanggal lahir bayi itu disertai pesan kepada pengurus panti dan sebuah nomor telepon.

BP beberapa kali menghubungi nomor pengasuh ponpes. Saat pengasuh Ponpes Al Hikmah mengangkat panggilan itu, BP sempat mengonfirmasi apakah benar itu nomor pengasuh panti asuhan? Setelah mendapat jawaban BP menyampaikan ada bayi di depan pagar.

2. Dalih Tidak Tahu Hamil

BP mengatakan mereka sudah menjalin asmara selama dua tahun. Selama itu keduanya sudah sering melakukan hubungan suami istri padahal mereka belum menikah. BP mengaku tidak tahu UD hamil dengan usia kandungan tujuh bulan.

"Selama ini nggak tahu. Saya dan dia (UD) tidak tahu kalau mengandung. Karena memang perutnya besar dari sebelum hamil. Beberapa bulan ini dia (UD) memang tidak pernah datang bulan. Tapi tidak merasa hamil ataupun perutnya membesar. Makanya kami nggak tahu," ungkap BP.

3. Melahirkan di Toilet

Ketika UD berada di rumah BP di kawasan Menganti, UD mengeluh sakit perut pada Rabu (23/8/2023) dini hari. Saat UD berada di kamar mandi, BP hendak mengambil obat pelancar haid.

"Karena biasanya sakit perut, pacar saya ini minum obat pelancar haid. Jadi saya ambilkan. Pas saya balik ke kamar mandi ternyata dia sudah melahirkan bayi," ujar BP dibenarkan UD yang ada di sampingnya.

Keduanya pun panik. Namun, BP meminta UD tenang. Dia keluar mengambil gunting dan memotong tali pusar bayi itu tanpa pendampingan tim medis.

"Iya, melahirkan di kamar mandi. Saya yang motong tali pusarnya dengan gunting," tuturnya.

4. Rencana Cepat Membuang Bayi

BP dan UD pun membuat rencana cepat setelah bayi itu lahir. Mereka pun menuju Panti Asuhan Al Hikmah naik sepeda motor dengan niat menitipkan bayi itu. Mereka berdua hendak membicarakan masalah kehamilan dan lahirnya anak mereka kepada orang tua masing-masing.

"Makanya saya tulis pesan di kertas. Kemudian saya telepon pemilik panti asuhan. Harapannya setelah diselamatkan kami mau rundingan sama keluarga dan mengambilnya," kata BP.

5. Diamankan Polisi Saat Tengok Bayinya di Rumah Sakit

Ketika mengetahui berita penemuan bayi di panti asuhan itu viral, mereka akhirnya lebih cepat memberi tahu orang tua masing-masing dan memutuskan menengok bayi itu di rumah sakit. Pada saat berada di rumah sakit itulah mereka berdua diamankan polisi.

"Saya khilaf. Saya menyesal karena bertindak tanpa berpikir dulu. Harusnya sebelum bertindak musyawarah dulu sama orang tua. Saya waktu itu panik, belum siap juga," katanya.

Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan sejoli itu memang diamankan saat hendak menjenguk bayi yang mereka buang di panti asuhan di rumah sakit tempat bayi dirawat.

"Keduanya kami amankan setelah melakukan penyelidikan. Kedua orang tua bayi ini kami amankan saat hendak menjenguk bayi itu di Rumah Sakit," kata Adhitya kepada detikJatim.

Dia membenarkan setelah berita pembuangan bayi itu viral, kedua pelaku ini memberitahukan kepada keluarga masing-masing soal bayi itu. Setelah mengetahui bayi itu berada di rumah sakit, keduanya datang bersama orang tuanya.

"Keduanya langsung kami bawa ke Polres untuk dilakukan pemeriksaan. Keduanya juga mengakui bahwa bayi yang ditemukan di depan Panti Asuhan itu adalah putra mereka," tambahnya.

Mantan Kapolres Blitar itu menambahkan berdasarkan hasil pemeriksaan, kedua pelaku nekat membuang buah hatinya karena belum siap memiliki anak. Ibu sang bayi itu saat ini masih kuliah semester 7 di salah satu universitas di Surabaya.

"Ibu bayi ini masih kuliah semester 7. Keduanya saat itu panik karena memiliki bayi sebelum menikah," kata Adhitya.


(irb/fat)


Hide Ads