Cewek Surabaya bernama Alifa Nuzulul curhat di TikTok hingga viral bahwa dirinya nyaris menjadi korban penipuan bermodus hipnotis di Tunjungan Plaza Surabaya. Sayangnya dia membatalkan niat melaporkan ke petugas keamanan maupun polisi karena tidak memiliki cukup bukti.
Menanggapi viralnya curhatan Alifa di TikTok terkait dugaan modus kejahatan di pusat perbelanjaan, polisi mengimbau agar siapa pun warga di Surabaya segera melapor saat mengalami kejadian serupa.
Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko Widhi mengatakan bahwa pihaknya memastikan dalam beberapa bulan terakhir tidak ada laporan terkait upaya kejahatan dengan modus serupa di mal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama beberapa bulan ini memang tidak ada kejadian dan laporan terkait itu," ungkap Haryoko Widhi kepada detikJatim, Kamis (31/8/2023).
Namun, dia mengimbau kepada masyarakat ketika sedang berada di pusat perbelanjaan lebih waspada kepada orang yang tidak dikenal yang menawarkan sesuatu atau mempertanyakan sesuatu dengan perilaku mencurigakan.
"Kepada masyarakat agar selalu hati-hati dan waspada terhadap orang yang tidak dikenal, yang mencoba-coba menawarkan sesuatu. Kami mengimbau masyarakat selalu waspada," ungkap Haryoko.
Selain itu, Haryoko juga mengimbau agar masyarakat segera melapor bila memang menemui orang yang mencurigakan di tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan dan lain sebagainya.
"Apabila terjadi seperti itu, langsung minta bantuan segera minta bantuan security setempat atau pengamanan setempat agar diteruskan ke Polsek terdekat," ungkap Haryoko.
Sebelumnya, Alifa nyaris menjadi korban penipuan dengan modus pria mengaku dari Malaysia tanya lokasi pameran. Keterangan di video itu pun meminta orang lain untuk waspada.
"Hati-hati daerah Surabaya sekitarnya, lagi banyak orang gila yang merencanakan keburukan buat mencelakai kita :-)" demikian keterangan video yang dia unggah.
Alifa mengunggah video itu dengan fitur Stitch atau menggabungnya dengan video lain berisi curhatan serupa yang pernah disampaikan akun TikTok ratuvashti pada Oktober 2022.
Bila ratuvashti menyampaikan apa yang dia alami terjadi di Plaza Indonesia Jakarta, Alifa mengaku mengalami modus serupa di Tunjungan Plaza Surabaya.
(dpe/iwd)