9 Fakta Pembongkaran Makam Kuli Panggul yang Tewas Usai Senggol Payudara

9 Fakta Pembongkaran Makam Kuli Panggul yang Tewas Usai Senggol Payudara

Dida Tenola - detikJatim
Jumat, 25 Agu 2023 09:15 WIB
makam kuli panggul dibongkar
Makam kuli panggul Surabaya di TPU Kendung, Sememi yang diekshumasi polisi. (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)

5. Korban sempat pulang ke rumah usai dikeroyok

Sebelumnya, Kapolsek Benowo AKP Nurdianto Eko Wartono mengatakan Ervin sempat pulang ke rumah setelah dikeroyok. Saat itu kondisinya masih normal. Artinya, Ervin tidak tewas seketika di TKP pengeroyokan di Pasar UKA Benowo.

"Sesampai di rumah, korban membersihkan luka lecet di siku tangannya dengan menggunakan tisu dan obat luka, karena luka yang dialami hanya luka lecet di sikunya," kata Nurdianto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

6. Napas korban tersengal-sengal setelah terjatuh di kamar mandi

Nurdianto melanjutkan, selesai membersihkan luka lecet di sikunya, Ervin hendak membersihkan diri. Lalu, ia menuju ke kamar mandi. Kerabat Ervin berinisial T lalu mendengar suara orang terjatuh di kamar mandi, tapi tidak diketahui apa penyebabnya.

"T mendengar suara orang jatuh dan dimungkinkan kepala terbentur lantai, selanjutnya T menghampiri dan ditemukan korban (Ervin) dalam posisi terjatuh dengan napas tersengal-sengal," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

7. Korban sempat diperiksa mantri sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia

Selanjutnya, T meminta bantuan seseorang berinisial M. Warga sekitar yang mendengar itu turut membantu T mengangkat Ervin ke ruang tamu.

Salah satu warga kemudian memanggil mantri setempat untuk memeriksa Ervin. Malang, nyawa Ervin akhirnya meninggal dunia.

"Namun, nyawa korban (Ervin) tidak tertolong," tutur Nurdianto.

8. Keluarga minta pelaku dihukum setimpal

Sementara, keluarga Ervin yang turut menyaksikan proses ekshumasi itu berharap ada keadilan. Keluarga mendesa pengeroyok Ervin dihukum setimpal.

"Harapan keluarga ya adik saya mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya. Seandainya saat itu adik saya salah, kok sampai digitukan sampai meninggal," kata Ana, kakak kandung Ervin.

9. Keluarga heran pelaku tega mengeroyok korban secara membabi buta

Ana mengaku heran para pelaku pengeroyokan menganiaya adiknya dengan membabi buta. Dia pun memendam duka mendalam melihat adiknya tidak bisa bertahan setelah mengalami pengeroyokan.

"Kok sampai begitu. Saya menggugah rasa kemanusiaannya. Ini manusia, bukan hewan, dikeroyok seperti itu. Saya menyesalkan adik saya nggak lama (hidupnya) setelah pengeroyokan," tukas Ana


(hil/dte)


Hide Ads