Perempuan pertama yang hilang sejak 4 Juli 2023 dilaporkan ke Polsek Diwek, Jombang pada 7 Juli lalu. Sedangkan perempuan kedua hilang sejak 3 Juli baru dilaporkan ke Polsek Tembelang 25 Juli lalu.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto mengatakan, keluarga kedua perempuan yang hilang sudah diklarifikasi oleh polsek tempat mereka melapor. Klarifikasi untuk mencocokkan ciri-ciri kedua perempuan tersebut dengan mayat wanita korban mutilasi.
"Dua perempuan yang hilang tidak ada yang memiliki ciri-ciri yang mirip dengan yang kita sampaikan di media. Belum ada yang mendekati (ciri-ciri mayat wanita korban mutilasi)," terangnya kepada wartawan, Rabu (23/8/2023).
Sedianya, polisi baru melakukan tes DNA jika ciri-ciri salah seorang perempuan yang dilaporkan hilang mempunyai kemiripan minimal 75 persen dengan mayat wanita korban mutilasi. Karena tak ada kemiripan, maka tes DNA tak perlu digelar.
"Korban kan mempunyai rambut lurus. Nah, ini (perempuan yang dilaporkan hilang) rambutnya keriting. Kan sudah tidak mirip," jelas Aldo.
Mayat korban mutilasi pertama kali ditemukan Sunawan (45) di saluran irigasi Dusun/Desa Japanan, Mojowarno, Jombang pada Jumat (4/8/2023) sekitar pukul 21.00 WIB. Ketika itu ia sedang mencari ikan menggunakan setrum.
Dua karung berisi mayat ditemukan bersebelahan di dasar saluran irigasi tersebut. Karung pertama berisi tangan kanan dan kiri, serta tulang selangka kanan dan kiri. Sedangkan karung kedua berisi bagian badan sampai kaki.
Kepala korban tidak ditemukan di dalam kedua karung. Mayat korban mutilasi itu dalam kondisi bugil atau tanpa busana. Ciri-cirinya berjenis kelamin perempuan, usia 25-35 tahun, tinggi badan 145-158 cm, rambut lurus sekitar 33 cm, serta kulit sawo matang.
(abq/iwd)