Puluhan orang diduga anggota perguruan silat di Jember diduga merusak rumah warga di Dusun Curahbamban, Desa Tanggul Wetan, Kecamatan Tanggul. Polisi telah mengamankan 11 orang tersangka.
Kapolsek Tanggul AKP Miftahul Huda mengatakan petugas yang diterjunkan ke lokasi telah mengamankan belasan pemuda anggota perguruan silat dan belasan motor. Mereka selanjutnya dibawa ke Mapolres Jember.
"Semua langsung ditangani oleh Tim Kalong Polres Jember, kami hanya membantu di lapangan. Estimasi ada 14 kendaraan bermotor dan ada sebelas pemuda yang saat ini sudah dibawa ke Mapolres Jember," ucap Huda kepada detikJatim, Rabu (23/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, ratusan anggota perguruan silat itu sebelumnya berkumpul di lapangan alun-alun Bangsalsari sekitar pukul 23.00 WIB. Mereka kemudian konvoi ke rumah warga di Kecamatan Tanggul.
Aksi itu diduga berawal dari adanya perkelahian antara dua anggota perguruan silat. Karena tidak terima, puluhan anggota salah satu perguruan silat itu merusak rumah yang disebut sebagai tempat tinggal seorang ketua perguruan silat.
Warga setempat Hermanto menyebutkan bahwa puluhan orang berpakaian hitam itu menyasar rumah seorang warga bernama Imam Ghozali. Kebetulan Hermanto merupakan tetangga Ghozali.
Dia menyebutkan bahwa selama ini Ghozali dikenal sebagai tokoh di salah satu perguruan silat. Namun dia sendiri tidak mengetahui masalah apa yang melandasi penyerangan rumah Ghozali tersebut.
"Saya melihat ada puluhan orang itu di halaman rumah Pak Imam (Ghozali). Kira-kira 50 an orang. Selanjutnya mereka seperti sedang diskusi begitu," kata Hermanto kepada detikJatim.
Hermanto tidak mendengar apa yang didiskusikan oleh massa. Tiba-tiba saja suasana menjadi semakin mencekam. Puluhan orang itu mundur lalu melempari rumah Imam Ghozali.
"Karena rumah saya berdekatan, ikut kena juga. Dilempari batu-batu ukuran segenggam tangan saya ini. Kena kaca jendela, genteng rumah, dan lainnya. Saya takut dan berusaha menyelamatkan keluarga di dalam rumah," ujarnya.
Hermanto bersyukur dirinya dan keluarganya tidak sampai terluka dalam kejadian itu. Suasana yang tadinya tegang berangsur-angsur mereda setelah terdengar bunyi letusan pistol polisi.
"Alhamdulillah semua aman, setelah anggota polisi dan seperti TNI datang juga mengamankan lokasi. Terdengar juga ada bunyi letusan pistol. Saya nggak tahu kejadiannya, saya di dalam rumah. Berlindung," sambungnya.
(dpe/iwd)