Sidik Jari Mayat Termutilasi di Sleman 99% Identik Milik Mahasiswa UMY

Kabar Daerah

Sidik Jari Mayat Termutilasi di Sleman 99% Identik Milik Mahasiswa UMY

Jauh Hari Wawan S - detikJatim
Selasa, 18 Jul 2023 18:13 WIB
W dan RD, kedua pelaku mutilasi di Turi Sleman dikeler saat jumpa pers di Mapolda DIY, Minggu (16/7/2023).
Dua pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman, DIY. (Foto: Jauh Hari Wawan S/DetikJateng)
Surabaya -

Sidik jari korban mutilasi di Sleman berinisial R disebut polisi identik dengan sidik jari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Redho Tri Agustian (20) yang dilaporkan hilang. Polda DIY menyebut bahwa pencocokan sidik jari itu cocok atau identik 99%.

Hasil tes sidik jari itu dilakukan polisi terhadap potongan tangan yang ditemukan di Sungai Bedog, Turi, Sleman. Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi mengatakan uji sidik jari itu dilakukan dengan membandingkan sidik jari pada potongan tangan di Turi dengan milik mahasiswa UMY yang hilang.

"Pertama, kami dari penyidik Ditreskrimum Polda DIY melakukan kepastian dan menentukan siapa korban. Jadi langkah yang kami lakukan melibatkan Inafis di mana hasilnya sidik jari di TKP dengan orang hilang (Redho) nilainya identik 99 persen," ujarnya dilansir dari detikJateng, Selasa (18/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain sidik jari, pengungkapan identitas korban mutilasi juga dengan menunjukkan barang-barang di lokasi temuan potongan tubuh kepada pihak keluarga Redho. Endriadi menyatakan bahwa keluarga memastikan barang-barang diduga milik korban mutilasi berinisial R itu adalah milik Redho.

"Ada baju kaus, kemudian celana pendek, sandal gunung, dan oleh keluarga korban dipastikan barang tersebut merupakan barang milik pribadi korban," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, polisi masih belum membuka secara resmi identitas korban padahal tes sidik jari itu menyebut identik 99% dan pihak keluarga Redho meyakini bahwa mayat termutilasi itu adalah Redho. Pihak kepolisian masih akan menunggu hasil tes DNA.

"Kami meminta sampel DNA dari orang tua korban untuk memastikan bahwa korban itu memang benar adanya seperti yang menjadi dugaan," imbuh Wadirreskrimum Polda DIY AKBP Tri Panungko. "Kami butuh waktu terkait dengan berbagai keilmuan supaya hasilnya akurat."




(dpe/iwd)


Hide Ads