4. Ayah Desy Sebut Anaknya Cari Kerja
Mendapat pertanyaan itu, Suprapto bilang kalau Desy pergi mencari pekerjaan ke Lamongan. Sulastri pun tak curiga dengan jawaban Suprapto. Desy sendiri selama ini bekerja di sebuah tempat fotokopi di desa setempat.
"Katanya mencarikan pekerjaan di Lamongan," kata Sulastri, Minggu (9/7)2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
5. Ayah Desy Ikut Menghilang
Pada Kamis pagi itu juga, Suprapto kemudian mengemasi baju-baju milik Desy. Dia beralasan baju-baju ini diminta Desy dan minta dikirimkan ke Lamongan. Dari situ, Suprapto maupun Desy hilang tak ada kabarnya.
6. Kesaksian Paman Dengar Jeritan Desy
Bahrodin, paman Desy menyebut pada Rabu (5/7) malam, ia sempat mendengar jeritan korban dari dalam rumah Sulastri. Kebetulan rumahnya dan korban berdampingan. Saat itu, ia mengira Desy bersama ibunya. Saat mendengar jeritan itu, ia dan Maryono (75), kakek korban, hendak pergi ke pengajian.
"Sewaktu saya mau berangkat pengajian, mendengar suara jeritan. Saya pikir korban sedang bersama ibunya. Ternyata, ibunya tidak ada di rumah. Ibunya sedang di Blitar," beber Bahrodin, Minggu (9/7/2023).
Itu lah jeritan terakhir Desy sebelum akhirnya dia ditemukan tewas dalam karung. Penyebab Desy menjerit hingga saat ini masih jadi misteri.
Menurut Bahrodin, sepulang dari pengajian pada Rabu malam itu, Maryono mengaku tidak mendapati cucunya berada di rumah. Namun dari situ ia masih belum curiga. Kakek dan ibu korban baru menyadari Desy hilang keesokan harinya atau Kamis pagi (6/7).
7. Mayat Desy Sempat Dikira Sampah
Mayat Desy yang terbungkus dalam karung sebenarnya sempat ditemukan Imam Hanafi, warga Bulupasar pada Kamis (6/7) siang. Saat itu, ia sedang mengairi sawah. Namun setelah dicek ternyata air tak mengalir karena irigasi tersumbat karung putih.
Awalnya, Hanafi tak curiga sebab karung dikira berisi sampah. Ia lalu mengangkat dan meminggirkan di atas pematang agar tak menghalangi aliran air. Namun pada Sabtu (8/7) pagi karung berisi mayat itu baru diketahui warga dan membuat gempar warga Bulupasar.
Temuan ini kemudian dilaporkan dan selanjutnya dievakuasi ke RS Bhayangkara, Kediri untuk diautopsi. Polisi menyebut, Desy merupakan korban pembunuhan karena ditemukan bekas kekerasan di sekitar kepala sedangkan tangan dan kakinya dalam keadaan terikat. Dari hasil autopsi, Desy dibuang dalam keadaan masih hidup dan meninggal karena lemas karena terbungkus karung dan terendam air.
(hil/fat)