Desy Lailatul Khoiriyah ditemukan tewas mengenaskan dalam karung. Cewek 20 tahun warga Desa Banggle, Ngadiluwih, Kabupaten Kediri itu semasa hidup merupakan sosok yang pekerja keras dan tegar semasa hidupnya.
Hal itu dijelaskan oleh Sulastri, ibu korban saat ditemui detikJatim di kediamannya, Desa Banggle, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Menurutnya, anak semata wayangnya itu sangat rajin belajar, tegar, dan tabah dalam menjalani hidup. Selain itu korban Desy juga anak perempuan yang sedikit berbicara tapi banyak bekerja.
"Dia itu anak yang rajin bekerja, pendiam tapi kalau bekerja rajin dan tabah dalam menghadapi segala macam masalah," kata Sulastri, Senin (10/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sulastri menambahkan bahwa saat masih sekolah, Desy ceria layaknya anak seumurannya. Ketika lulus SMK dan mulai bekerja sebagai penjaga foto kopi di Ngadiluwih, Desy menjadi lebih banyak diam tapi sangat rajin bekerja dan menabung.
"Dia kerja keras kalau bekerja, pagi kerja, siang pulang istirahat makan siang, sore balik kerja sampai kadang malam baru pulang ke rumah. Dia pendiam kalau di rumah," kataSulastri.
Saat ditanya apakah ada masalah atau pertengkaran dengan suaminya, Sulastri hanya terdiam dan seolah tak kuasa menjawab pertanyaan itu. Dari keterangan warga dan keluarga korban, sejak kecil hingga dewasa Desy memang lebih dekat dengan sang kakek, Maryono.
Sulastri tak menyangka anaknya harus meninggal dengan cara mengenaskan. Dia tuturkan kronologi hilangnya Desy sejak Kamis (6/7). Semua berawal pada Rabu (5/7). Saat itu suaminya, Suprapto datang ke rumah dan mengantarkannya ke Blitar.
Usai mengantarkan Sulastri, Suprapto kembali lagi ke Ngadiluwih. Meski suami istri, namun selama ini Suprapto dan Sulastri tidak tinggal serumah. Sebab, selama ini Suprapto lebih banyak berdomisili di rumah keluarganya di Blitar.
Suprapto hanya sesekali saja mampir ke rumah istrinya di Ngadiluwih. Sehari setelah mengantar Desy ke Blitar, Suprapto pulang ke rumah. Namun saat tiba di rumah Ngadiluwih, Suprapto tidak bersama Desy.
Mendapat pertanyaan itu, Suprapto bilang kalau Desy pergi mencari pekerjaan ke Lamongan. Sulastri pun tak curiga dengan jawaban Suprapto. Desy sendiri selama ini bekerja di sebuah tempat fotokopi di desa setempat.
"Katanya mencari pekerjaan di Lamongan," kata Sulastri, Minggu (9/7)2023).
Pada Kamis pagi itu juga, Suprapto kemudian mengemasi baju-baju milik Desy. Dia beralasan baju-baju ini diminta Desy dan minta dikirimkan ke Lamongan. Saat itulah Suprapto maupun Desy menghilang tak ada kabar. Hingga akhirnya mayat Desy ditemukan dalam karung, Sabtu (8/7)
(dpe/dte)