Desy Lailatul Khoiriyah ditemukan tewas mengenaskan dalam karung. Sosok pembunuh Desy masih menjadi misteri. Selain itu, ayah Desy hilang bersamaan dengan meninggalnya perempuan berusia 20 tahun ini.
Mayat Desy ditemukan dalam karung di area persawahan Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, pada Sabtu (8/7/2023) pagi.
Awalnya, mayat dalam karung tersebut dianggap sebagai sampah oleh seorang petani setempat dan dipindahkan karena menghalangi saluran irigasi. Saat ditemukan, kondisi mayat dalam karung sangat mengenaskan. Bagian kepala sudah mengalami pembusukan dan wajahnya rusak akibat terkena air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 7 fakta hilangnya ayah di balik pembunuhan Desy yang mayatnya ditemukan dalam karung:
1. Sosok Desy yang Pendiam dan Pekerja Keras
Desy merupakan warga Desa Banggle, Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Semasa hidup, ia merupakan sosok yang pekerja keras dan tegar.
Sulastri, ibu korban menyebut, anak semata wayangnya itu sangat rajin belajar, tegar, dan tabah dalam menjalani hidup. Selain itu, Desy merupakan anak perempuan yang sedikit berbicara tapi banyak bekerja.
"Dia itu anak yang rajin bekerja, pendiam tapi kalau bekerja rajin dan tabah dalam menghadapi segala macam masalah," kata Sulastri, Senin (10/7/2023).
Sulastri menambahkan bahwa saat masih sekolah, Desy ceria layaknya anak seumurannya. Ketika lulus SMK dan mulai bekerja sebagai penjaga foto kopi di Ngadiluwih, Desy menjadi lebih banyak diam tapi sangat rajin bekerja dan menabung.
"Dia kerja keras kalau bekerja, pagi kerja, siang pulang istirahat makan siang, sore balik kerja sampai kadang malam baru pulang ke rumah. Dia pendiam kalau di rumah," kata Sulastri.
2. Polisi Periksa 5 Saksi
Polisi telah memeriksa 5 saksi dalam upaya mengungkap kasus pembunuhan Desy. Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha mengungkapkan, saksi yang diperiksa ini mulai keluarga hingga teman korban.
"Kami telah memeriksa 5 orang saksi, termasuk keluarga, kerabat, dan tetangga korban," kata Rizkika, Senin (10/7/2023).
Sementara itu, Kanit Pidum Polres Kediri Ipda Dandi Fitra menambahkan, kelima saksi yang diperiksa merupakan orang-orang yang mengenal dan mengetahui rutinitas korban.
"Dari 5 saksi yang diperiksa, masih akan diperiksa saksi tambahan hari ini, semoga semakin dapat memberikan titik terang dalam kasus ini," jelas Dandi.
3. Awal Desy Menghilang
Ibu korban, Sulastri (45) tak menyangka anaknya harus meninggal dengan cara yang sadis. Ia menuturkan kronologi hilangnya Desy sejak Kamis (6/7).
Semua berawal pada Rabu (5/7). Saat itu suaminya, Suprapto datang ke rumah dan mengantarkannya ke Blitar. Usai mengantarkan, Suprapto kembali lagi ke Ngadiluwih. Meski suami istri, namun selama ini Suprapto dan Sulastri tak tinggal serumah. Sebab, selama ini Suprapto lebih banyak berdomisili di rumah keluarganya di Blitar.
Suprapto hanya sesekali saja mampir ke rumah istrinya di Ngadiluwih. Di rumah Ngadiluwih ini, istrinya tinggal dengan bapaknya, Maryono (75) dan anaknya, Desy.
Sehari setelah mengantarkan Sulastri ke Blitar, Suprapto kemudian menjemput Sulastri. Namun saat tiba di rumah Ngadiluwih, Sulastri kehilangan Desy dan menanyakan ke Suprapto pada Kamis (6/7) pagi.
Teka-teki menghilangnya ayah Desy, baca di halaman selanjutnya!