7 Fakta Pembunuhan Keji Desy, Mayat Ditemukan Dalam Karung-Ayah Menghilang

7 Fakta Pembunuhan Keji Desy, Mayat Ditemukan Dalam Karung-Ayah Menghilang

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Selasa, 11 Jul 2023 09:15 WIB
Penemuan mayat wanita terbungkus karung di Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kediri menggegerkan warga setempat. Mayat tersebut merupakan korban pembunuhan.
Mayat Desy yang ditemukan di dalam karung (Foto: Andhika Dwi/detikJatim)
Surabaya -

Desy Lailatul Khoiriyah ditemukan tewas mengenaskan dalam karung. Sosok pembunuh Desy masih menjadi misteri. Selain itu, ayah Desy hilang bersamaan dengan meninggalnya perempuan berusia 20 tahun ini.

Mayat Desy ditemukan dalam karung di area persawahan Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, pada Sabtu (8/7/2023) pagi.

Awalnya, mayat dalam karung tersebut dianggap sebagai sampah oleh seorang petani setempat dan dipindahkan karena menghalangi saluran irigasi. Saat ditemukan, kondisi mayat dalam karung sangat mengenaskan. Bagian kepala sudah mengalami pembusukan dan wajahnya rusak akibat terkena air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 7 fakta hilangnya ayah di balik pembunuhan Desy yang mayatnya ditemukan dalam karung:

1. Sosok Desy yang Pendiam dan Pekerja Keras

Desy merupakan warga Desa Banggle, Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Semasa hidup, ia merupakan sosok yang pekerja keras dan tegar.

ADVERTISEMENT

Sulastri, ibu korban menyebut, anak semata wayangnya itu sangat rajin belajar, tegar, dan tabah dalam menjalani hidup. Selain itu, Desy merupakan anak perempuan yang sedikit berbicara tapi banyak bekerja.

"Dia itu anak yang rajin bekerja, pendiam tapi kalau bekerja rajin dan tabah dalam menghadapi segala macam masalah," kata Sulastri, Senin (10/7/2023).

Sulastri menambahkan bahwa saat masih sekolah, Desy ceria layaknya anak seumurannya. Ketika lulus SMK dan mulai bekerja sebagai penjaga foto kopi di Ngadiluwih, Desy menjadi lebih banyak diam tapi sangat rajin bekerja dan menabung.

"Dia kerja keras kalau bekerja, pagi kerja, siang pulang istirahat makan siang, sore balik kerja sampai kadang malam baru pulang ke rumah. Dia pendiam kalau di rumah," kata Sulastri.

2. Polisi Periksa 5 Saksi

Polisi telah memeriksa 5 saksi dalam upaya mengungkap kasus pembunuhan Desy. Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha mengungkapkan, saksi yang diperiksa ini mulai keluarga hingga teman korban.

"Kami telah memeriksa 5 orang saksi, termasuk keluarga, kerabat, dan tetangga korban," kata Rizkika, Senin (10/7/2023).

Sementara itu, Kanit Pidum Polres Kediri Ipda Dandi Fitra menambahkan, kelima saksi yang diperiksa merupakan orang-orang yang mengenal dan mengetahui rutinitas korban.

"Dari 5 saksi yang diperiksa, masih akan diperiksa saksi tambahan hari ini, semoga semakin dapat memberikan titik terang dalam kasus ini," jelas Dandi.

3. Awal Desy Menghilang

Ibu korban, Sulastri (45) tak menyangka anaknya harus meninggal dengan cara yang sadis. Ia menuturkan kronologi hilangnya Desy sejak Kamis (6/7).

Semua berawal pada Rabu (5/7). Saat itu suaminya, Suprapto datang ke rumah dan mengantarkannya ke Blitar. Usai mengantarkan, Suprapto kembali lagi ke Ngadiluwih. Meski suami istri, namun selama ini Suprapto dan Sulastri tak tinggal serumah. Sebab, selama ini Suprapto lebih banyak berdomisili di rumah keluarganya di Blitar.

Suprapto hanya sesekali saja mampir ke rumah istrinya di Ngadiluwih. Di rumah Ngadiluwih ini, istrinya tinggal dengan bapaknya, Maryono (75) dan anaknya, Desy.

Sehari setelah mengantarkan Sulastri ke Blitar, Suprapto kemudian menjemput Sulastri. Namun saat tiba di rumah Ngadiluwih, Sulastri kehilangan Desy dan menanyakan ke Suprapto pada Kamis (6/7) pagi.

Teka-teki menghilangnya ayah Desy, baca di halaman selanjutnya!

4. Ayah Desy Sebut Anaknya Cari Kerja

Mendapat pertanyaan itu, Suprapto bilang kalau Desy pergi mencari pekerjaan ke Lamongan. Sulastri pun tak curiga dengan jawaban Suprapto. Desy sendiri selama ini bekerja di sebuah tempat fotokopi di desa setempat.

"Katanya mencarikan pekerjaan di Lamongan," kata Sulastri, Minggu (9/7)2023).

5. Ayah Desy Ikut Menghilang

Pada Kamis pagi itu juga, Suprapto kemudian mengemasi baju-baju milik Desy. Dia beralasan baju-baju ini diminta Desy dan minta dikirimkan ke Lamongan. Dari situ, Suprapto maupun Desy hilang tak ada kabarnya.

6. Kesaksian Paman Dengar Jeritan Desy

Bahrodin, paman Desy menyebut pada Rabu (5/7) malam, ia sempat mendengar jeritan korban dari dalam rumah Sulastri. Kebetulan rumahnya dan korban berdampingan. Saat itu, ia mengira Desy bersama ibunya. Saat mendengar jeritan itu, ia dan Maryono (75), kakek korban, hendak pergi ke pengajian.

"Sewaktu saya mau berangkat pengajian, mendengar suara jeritan. Saya pikir korban sedang bersama ibunya. Ternyata, ibunya tidak ada di rumah. Ibunya sedang di Blitar," beber Bahrodin, Minggu (9/7/2023).

Itu lah jeritan terakhir Desy sebelum akhirnya dia ditemukan tewas dalam karung. Penyebab Desy menjerit hingga saat ini masih jadi misteri.

Menurut Bahrodin, sepulang dari pengajian pada Rabu malam itu, Maryono mengaku tidak mendapati cucunya berada di rumah. Namun dari situ ia masih belum curiga. Kakek dan ibu korban baru menyadari Desy hilang keesokan harinya atau Kamis pagi (6/7).

7. Mayat Desy Sempat Dikira Sampah

Mayat Desy yang terbungkus dalam karung sebenarnya sempat ditemukan Imam Hanafi, warga Bulupasar pada Kamis (6/7) siang. Saat itu, ia sedang mengairi sawah. Namun setelah dicek ternyata air tak mengalir karena irigasi tersumbat karung putih.

Awalnya, Hanafi tak curiga sebab karung dikira berisi sampah. Ia lalu mengangkat dan meminggirkan di atas pematang agar tak menghalangi aliran air. Namun pada Sabtu (8/7) pagi karung berisi mayat itu baru diketahui warga dan membuat gempar warga Bulupasar.

Temuan ini kemudian dilaporkan dan selanjutnya dievakuasi ke RS Bhayangkara, Kediri untuk diautopsi. Polisi menyebut, Desy merupakan korban pembunuhan karena ditemukan bekas kekerasan di sekitar kepala sedangkan tangan dan kakinya dalam keadaan terikat. Dari hasil autopsi, Desy dibuang dalam keadaan masih hidup dan meninggal karena lemas karena terbungkus karung dan terendam air.



Hide Ads