.webp)
Satreskrim Polres Ngawi melimpahkan barang bukti kasus temuan mayat terbungkus karpet ke Polres Ponorogo. Pelepasan itu berdasarkan hasil penyelidikan mayat yang sangat identik dengan kasus dugaan pembunuhan di sebuah rumah kontrakan di Ponorogo.
"Kami sudah limpahkan kasus ini ke Polres Ponorogo. Tadi Kasat Reskrim Ponorogo langsung (datang) ke Ngawi," ujar Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Agung Joko Haryono saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (4/7/2023).
Barang bukti yang diserahkan Polres Ngawi ke Polres Ponorogo yakni karpet pembungkus mayat dan sarung. Selain alasan barang bukti yang identik dengan dugaan pembunuhan di kontrakan di Ponorogo, juga karena ada seorang perempuan asal Magetan yang yakin korban adalah suaminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain barang bukti identik dengan pembunuhan di rumah kontrakan Ponorogo juga tadi ada seorang warga yang meyakini korban adalah suaminya," papar Agung.
Agung menambahkan bahwa jenis karpet yang digunakan membungkus mayat pria itu yakni jenis karpet kain dengan motif bunga warna pink dan abu-abu. Selain karpet pembungkus mayat polisi sebelumnya juga menemukan sarung dan kain pembungkus bantal sebagai barang bukti.
Sebelumnya, sebuah rumah kontrakan yang ada di Dusun Jatisari, Desa Semanding, Kecamatan Jenangan, Ponorogo diduga menjadi lokasi pembunuhan yang belum jelas siapa korban dan pelakunya.
Namun, berdasarkan kesaksian warga setempat, terjadi keributan dan temuan bercak di dalam rumah itu sebelum penghuni kontrakan pergi. Warga juga sempat melihat ada dua orang memasukkan karpet tergulung ke dalam sebuah mobil.
Setelah keributan di Ponorogo itu, warga Ngawi dihebohkan temuan mayat terbungkus karpet di persawahan bawah jembatan layang ruas Tol Solo-Ngawi KM 557, tepatnya di bawah jembatan layang Dusun Kedungprahu, Desa/Kecamatan Widodaren, Ngawi pada Kamis (29/6).
Mayat terbungkus karpet tersebut pertama kali ditemukan oleh warga setempat yang sedang mencari rumput di sawah pinggir Ruas Tol Solo-Ngawi.
(dpe/iwd)
