.webp)
Pelaku adalah Slamet Seksiono asal Batam. Pria 54 tahun itu tertangkap usai ditunggu dan diamati oleh warga setempat kemudian diserahkan ke polisi.
Dalam pengakuannya, pelaku telah banyak beraksi di sejumlah TKP. Biasanya, hasil curian itu ia jual melalui online. "TKP banyak, biasanya (sepeda curian) dijual online," tutur pelaku, Senin (26/6/2023).
Menurut pelaku untuk mengirim sepeda, biasanya dikirim dengan menggunakan bus. Dia pun sampai tidak hapal berapa TKP yang sudah dia curi. "Gak hapal (TKP-nya), sudah banyak," ujarnya.
 Aksi pelaku terekam CCTV (Tangkapan layar) |
Sementara, Kapolsek Siman AKP Nanang Budianto menerangkan penangkapan tersebut karena pelaku dipancing dengan sepeda. Rupanya umpan itu berhasil.
"Jam subuhan tadi warga Jalan Menur memberi umpan sepeda dan disanggong (ditunggu), kebetulan pelaku lewat dan mengambil sepeda," ujar Nanang.
Menurutnya, hasil rekaman CCTV warga, ciri-ciri pelaku pencurian mengendarai kendaraan suzuki spin warna biru, hitam dan mengenakan jaket. Setelah ketahuan mencuri sepeda, pelaku langsung diamankan warga.
"Pelaku dikejar oleh warga kemudian tertangkap, belum sempat di-massa akhirnya ada warga lapor ke Polsek langsung kita amankan," kata Nanang.
Nanang menambahkan selain di Siman, pelaku ternyata sudah menyasar wilayah Babadan, Jenangan dan Ponorogo. Total ada 9 TKP di wilayah hukum Polres Ponorogo.
"Dari pengakuan pelaku sementara 9 TKP, 3 sepeda berhasil dijual sedangkan 6 sepeda kami amankan dari kosan pelaku," imbuh Nanang.
Pelaku, lanjut Nanang, melancarkan aksinya saat warga melakukan ibadah salat subuh di masjid atau musala. Kemudian pelaku mengambil sepeda sasarannya dan dibawa kabur menggunakan motor.
"Sasarannya selalu setiap subuh, dia mencari sepeda paling baik kemudian diambil dan dibawa kabur," jelas Nanang.
Saat ini pelaku beserta barang bukti diamankan dan dibawa ke Polres Ponorogo. Sebab, TKP Siman hanya satu tempat. Sementara wilayah Babadan, Jenangan dan Kota juga disasar pelaku.
"Kita serahkan ke polres untuk penyelidikan lebih lanjut karena TKP banyak selain di Siman," pungkas Nanang.
(abq/iwd)
