Warga Kemlagi, Mojokerto dibuat penasaran dengan aksi biadab pembunuhan siswi SMPN 1 Kemlagi oleh teman sekelasnya. Warga menanti rekonstruksi pembunuhan tersebut. Bahkan, rumah pelaku AB (15), menjadi tontonan warga.
Kemarin (15/6), ratusan warga berdatangan ke lokasi karena kabar adanya reka ulang pembunuhan itu. Para warga ingin menjadi saksi bagaimana sadisnya pembunuhan hingga pemerkosaan jasad korban dalam rekonstruksi.
Pantauan detikJatim di lokasi pada Kamis (15/6) pukul 17.00 WIB, warga sudah memadati rumah AB di Dusun Kemlagi Barat, Desa/Kecamatan Kemlagi. Baik anak-anak, remaja, maupun dewasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak ayal area sekitar rumah AB menjadi ramai seperti sedang ada hiburan. Warga berkumpul di bagian depan rumah, lahan kavlingan di sebelah selatan rumah, hingga meluber ke jalan raya di samping kanan rumah.
Bahkan, TKP pembunuhan di tengah sawah sekitar 200 meter dari rumah AB juga menjadi tontonan warga. Keramaian ini dimanfaatkan para pedagang makanan dan minuman untuk mengais rezeki.
Obrolan di antara warga masih seputar kasus pembunuhan siswi SMPN 1 Kemlagi itu. Ratusan warga datang ke lokasi karena kabar reka ulang pembunuhan yang beredar melalui medsos dan mulut ke mulut.
"Saya tahunya dari Instagram kalau akan ada reka ulang pembunuhan. Info awalnya jam 2 siang tadi, saya ke sini tadi masih sepi. Kemudian mundur jam 4 sore," kata Adit, warga Desa Mojodowo, Kemlagi kepada detikJatim di lokasi, Kamis (15/6/2023).
Garis polisi masih terpasang di rumah AB. Ada 2 rumah yang ditutup dengan garis polisi. Keduanya menghadap ke barat. Rumah sebelah kanan biasa dihuni kakek dan nenek AB. Sedangkan rumah kiri kosong karena khusus untuk memotong dan membersihkan ayam.
Sedangkan Ani, warga Sambikerep, Kecamatan Kemlagi datang bersama anak dan tetangganya karena ingin menyaksikan reka ulang pembunuhan AE (15). Ia dapat kabar dari mulut ke mulut.
"Penasaran ingin lihat pelakunya, umur segitu kok bisa melakukan pembunuhan," terangnya.
Begitu juga yang dikatakan Siti, warga Desa Mojodowo, Kemlagi. Dia datang bersama kedua anaknya juga ingin menyaksikan langsung reka ulang pembunuhan yang dilakukan AB dan Mochammad Adi (19), warga Desa Mojowatesrejo, Kemlagi. Kabar reka ulang ia dapatkan dari mulut ke mulut.
"Penasaran saja ingin melihat langsung pelakunya," ujarnya.
Kasi Humas Polres Mojokerto Kota Iptu M Khoirul Umam memastikan informasi reka ulang kasus pembunuhan AE di rumah pelaku AB yang beredar di medsos tidaklah benar.
"Informasi yang beredar di medsos itu tidak benar, tidak ada reka ulang hari ini. Jika akan reka ulang pasti kami kabari," tandasnya.
Sebelumnya, AE dibunuh teman satu kelasnya, AB warga Desa/Kecamatan Kemlagi, Mojokerto pada Senin (15/5/2023) sekitar pukul 19.00 WIB. Pelaku mencekiknya hingga tewas di sawah. Lokasi pembunuhan sekitar 100-150 meter dari rumah pelaku.
Pembunuhan ini dipicu sakit hati AB dengan korban. Penyebabnya sepele, pelaku dibangunkan oleh korban saat tertidur di kelas, lalu ditagih untuk membayar iuran kelas yang menunggak 2 bulan Rp 40.000.
Tidak hanya itu, tersangka Adi tega menyetubuhi jasad korban hingga 2 kali di rumah AB. Ketika itu, AB keluar untuk membeli tali rafia. Sedangkan rumah tersebut kosong karena khusus untuk memotong dan membersihkan ayam.
Adi dan AB membungkus mayat korban dengan karung plastik warna putih. Mereka membuang mayat AE di parit bawah rel KA Desa Mojoranu, Sooko, Mojokerto sekitar pukul 23.00 WIB.
Mayat siswi kelas 3 SMPN 1 Kemlagi itu baru ditemukan polisi sebulan kemudian, Selasa (13/6/2023) sekitar pukul 00.30 WIB. Jasad AE ditemukan setelah tim dari Satreskrim Polres Mojokerto Kota meringkus Adi dan AB.
(hil/fat)