Husnul Khotimah (31) ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Lingkungan Krajan, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Jember. Selain Husnul Khotimah, kedua anaknya juga ditemukan meninggal di kamar.
Belum diketahui secara pasti penyebab kematian dua anak Husnul Khotimah yang masing-masing berusia 7 tahun dan 8 bulan itu.
Dari sisi ekonomi, kondisi kehidupan Husnul Khotimah bisa dibilang pas-pasan. Sang suami, Agus Riyadi (36) sehari-hari bekerja sebagai penjual cilok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suaminya tiap hari jualan cilok. Lokasi jualannya di depan RSD dr Soebandi Jember," kata Kepala Lingkungan Krajan, Sumardiono, Sabtu (17/6/2023).
Sedangkan Husnul Khotimah sendiri tidak bekerja. Dia setiap hari mengurus rumah tangga di rumah.
"Kalau istrinya ya di rumah. Ngurus rumah tangga. Paling ya membantu suami menyiapkan bumbu cilok yang hendak dijual," ujar Sumardiono.
Pernikahan Husnul dengan Agus dikaruniai tiga anak. Anak pertama dan kedua perempuan. Masing-masing berusia 7 dan 6 tahun. Sedang yang bungsu laki-laki berusia 8 bulan.
"Anak yang meninggal itu anak yang pertama dan yang terakhir," kata Sumardiono.
Karena kondisi yang pas-pasan ini, keluarga itu juga sempat mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah. Bahkan keluarga itu tahun ini juga diusulkan mendapat BLT lagi.
"Dulu dapat BLT, tahun ini juga kita usulkan agar dapat lagi," ujar Sumardiono.
Ditanya apakah keluarga tersebut memiliki tanggungan utang ke orang lain, Sumardiono mengaku tidak tahu. Sebab, Husnul Khotimah dikenal tertutup.
"Kalau ekonominya pas-pasan memang iya. Tapi kalau sampai punya utang apa enggak kita enggak tahu, sebab memang tertutup," pungkasnya.
Sebelumnya, jenazah Husnul dan dua anaknya ditemukan oleh suami korban, Agus Riyadi (36). Saat pulang berjualan Cilok di depan rumah sakit Soebandi, ia kaget melihat istri dan anaknya tewas. Agus pun berteriak histeris hingga tetangganya datang ke rumahnya.
Saat ini, polisi tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sedangkan jenazah ibu dan anak sudah dibawa ke RSD dr Soebandi Jember untuk dilakukan autopsi. Autopsi ini untuk mengetahui penyebab kematian korban.
(hil/fat)