AB (15) tega membunuh teman satu kelasnya di SMPN 1 Kemlagi, Mojokerto, AE (15), hanya karena sakit hati ditagih iuran kelas. Modusnya, remaja asal Desa/Kecamatan Kemlagi ini berpura-pura mengajak jalan korban sebelum dibunuh.
"Pelaku menghubungi korban lewat WhatsApp. Modusnya korban diajak jalan," ujar Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria saat jumpa pers di Mapolres Mojokerto Kota, Jalan Bhayangkara, Rabu (14/6/2023).
Ketika diajak jalan AB, lanjut Wiwit, korban sempat khawatir ketahuan pacar pelaku. Namun, AB meyakinkan korban rencana jalan-jalan malam itu tak akan ketahuan. Sehingga korban bersedia bertemu di sawah belakang rumah pelaku sekitar pukul 19.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Wiwit, tempat pertemuan AB dengan korban gelap dan sepi. Jaraknya sekitar 100-150 meter dari rumah pelaku. Namun sebelum itu, AE lebih dulu menukar sepeda motornya dengan Honda BeAT nopol S 2855 TL milik pamannya.
"Masih kami dalami mengapa korban sempat ganti motor pakai motor pamannya," ujarnya.
Ketika AE tiba di lokasi, kata Wiwit, pelaku berjalan sambil mengendap-endap menghampirinya. AB mencekik korban dari belakang sampai siswi kelas 3 SMPN 1 Kemlagi itu terjatuh dari sepeda motornya.
Pelaku kembali mencekik korban yang sudah lemas untuk memastikan teman satu kelasnya itu sudah tak bernyawa. Selanjutnya, AB membawa jasad korban ke rumah milik orang tuanya yang khusus untuk memotong dan membersihkan ayam. Ia menggunakan sepeda motor yang dibawa korban ke lokasi.
"Postur tubuh pelaku lebih besar daripada korban. Korban tubuhnya kecil," ungkapnya.
Barulah AB menjemput temannya, M Adi (19), warga Desa Mojodadi, Kemlagi, Mojokerto untuk membuang mayat korban. Namun, ketika ia membeli tali rafia untuk mengikat karung sebagai pembungkus mayat korban, Adi memperkosa jasad korban hingga 2 kali.
Kedua tersangka lantas membuang mayat AE di parit bawah rel kereta api (KA) Desa Mojoranu, Sooko, Mojokerto sekitar pukul 23.00 WIB. Mayat yang sudah dibungkus karung plastik putih itu mereka angkut dengan sepeda motor milik AB.
AE hilang sejak 15 Mei 2023. Siswi kelas 3 SMP asal Desa Mojojajar, Kemlagi, Mojokerto itu pamit ke ibunya melihat pasar malam. Orang tua korban melaporkan kehilangan putrinya ke Polsek Kemlagi pada 17 Mei lalu. Berbagai upaya mereka lakukan untuk menemukan korban.
AE akhirnya ditemukan polisi dalam kondisi sudah tak bernyawa pada Selasa (13/6/2023) sekitar pukul 00.30 WIB. Mayatnya yang membusuk terbungkus karung putih di parit bawah rel kereta api (KA) Desa Mojoranu, Sooko, Mojokerto.
Mayat siswi kelas 3 SMP itu ditemukan polisi setelah berhasil meringkus 2 pelaku yang menghabisi nyawa korban pada Senin (12/6/2023) malam. Ironisnya, pelaku berinisial AB teman satu kelas sekaligus mantan pacar korban.
Pembunuhan AE dipicu sakit hati pelaku AB kepada korban. Karena AB dibangunkan korban saat tidur di kelas dan ditagih iuran kelas yang menunggak 2 bulan Rp 40.000. Selain itu, tersangka AB dan Adi juga ingin mengambil ponsel dan sepeda motor korban.
(dpe/iwd)