Tak ada raut penyesalan pada wajah guru les musik Rochmad Bagus Apryatna alias Roy, yang membunuh mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) Angeline Nathania. Saat bertemu dengan keluarga Nathania, Roy tampak biasa-biasa saja.
Hal ini diungkapkan ibu Angeline, Ana Mariani. Ana mengaku telah bertemu dengan Roy di Polrestabes Surabaya setelah aksi biadabnya diungkap. Ana menyebut tak ada raut penyesalan di wajah Roy.
"Sempat (dipertemukan), nggak ada (rasa penyesalan), dia kayak nggak ada rasa gemeter atau apa, ndak. Biasa gitu, berani lihat saya. Kata saudara saya, tatapan matanya seperti orang tegaan gitu," kata Ana kepada wartawan di Rumah Duka dan Persemayaman Adi Jasa, Surabaya, Jalan Demak, Jumat (9/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ana menduga motif pembunuhan ini adalah ingin menguasai harta milik anaknya. Sebab, diketahui pelaku sempat mencuri surat dari mobil Xpander yang digunakan Angeline saat berangkat kuliah. Korban tidak tahu surat kendaraan itu dicuri diam-diam oleh pelaku.
"Karena sepengetahuan anak saya, mobilnya digadaikan. Anak saya menanyakan, marah, terjadi pertengkaran, dibunuh. Menanyakan mobilnya terus diajak keluar pakai mobil lain," duga Ana.
Ana meminta pelaku dihukum seberat-beratnya, apalagi perbuatannya telah membuat putrinya meninggal.
Sementara itu, tante korban, Amber, berharap agar Roy dihukum seberat-beratnya. Apalagi jika Roy terbukti merencanakan kejadian ini sebelumnya.
"Ya kalau direncanakan, apa hukumnya, saya bukan orang hukum. Kalau memang ini direncanakan ya hukum sesuai perbuatannya," tegas Ambar.
Sebelumnya, korban dilaporkan hilang usai berpamitan kuliah sejak Rabu (3/5) pukul 15.00 WIB. Saat dilaporkan hilang, ia membawa mobil Mitsubishi Xpander warna abu-abu nopol L-1893-FY. Sebulan berlalu, jasad AN ditemukan di jurang kawasan Gajah Mungkur, Pacet, Mojokerto pada Rabu (7/6).
"Yang bisa kami dapatkan keterangan dari tersangka atau pelaku ini bahwa yang bersangkutan sakit hati lalu melakukan pembunuhan dengan mencekik korban," kata Kasat Reskrim AKBP Mirzal Maulana, Kamis (8/6).
Selain itu, Mirzal menyebut, R juga ingin menguasai harta korban. Ia mengatakan, mobil Xpander milik AN dibawa lari dan digadaikan. "Dia ingin menguasai harta karena mobilnya pun digadaikan," imbuhnya.
(hil/dte)