Salah Langkah Polisi Hajar Kuli yang Godain Istri di Depan Banyak Saksi

Round-Up

Salah Langkah Polisi Hajar Kuli yang Godain Istri di Depan Banyak Saksi

Denza Perdana - detikJatim
Senin, 05 Jun 2023 08:00 WIB
Rosidi, kuli bangunan di SAmpang melaporkan polisi yang memukulinya
Rosidi, kuli bangunan di SAmpang melaporkan polisi yang memukulinya (Foto: Kamaluddin/detikJatim)
Sampang -

Para pekerja di salah satu proyek bangunan yang ada di Jalan Jamaludin, Sampang kebingungan ketika seorang pria berteriak-teriak mencari seseorang. Pria yang menenteng senjata api itu ternyata seorang polisi. Dia mencari kuli bangunan yang telah menggoda istrinya.

Saat itu Sabtu (3/6) pagi. Rosidi (33), warga Desa Banjar Talellah, Kecamatan Camplong, Sampang yang turut penasaran dengan ribut-ribut yang terjadi mendekat ke lokasi. Tiba-tiba saja dia ditunjuk oleh perempuan yang mendampingi polisi yang sedang marah.

Polisi itu belakangan diketahui bernama Bripka EP, sedangkan perempuan yang menunjuk Rosidi adalah istri Bripka EP yang mengadu kepada suaminya bahwa dirinya telah diganggu oleh seorang kuli yang ternyata Rosidi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seketika itu Bripka EP yang sedang berpakaian preman atau tidak memakai seragam memanggil Rosidi. Anggota Satintelkam Polres Sampang itu juga mencari kepala tukang dan mandor di proyek itu kemudian mengajak mereka untuk ke Mapolres Sampang.

"Tadi pagi (Sabtu) saya lagi kerja. Tiba-tiba ada orang ngaku polisi (berpakaian preman) marah-marah. Nyari siapa yang mengganggu istrinya. Terus kita diajak ke kantor polisi. Di sana saya dipukuli, kena wajah saya, saya juga ditendang kena rusuk kiri," kata Rosidikepada detikJatim,Minggu (4/6/2023).

ADVERTISEMENT

Kepala tukang di proyek tempat Rosidi bekerja, Walil membenarkan terjadinya penganiayaan oleh polisi itu. Dia mengaku melihat sendiri peristiwa penganiayaan itu, karena setelah Bripka EP bersama istrinya datang menenteng senjata ke proyek dia juga turut diajak ke kantor polisi.

"Sambil marah-marah dan menenteng pistol oknum polisi itu langsung mencari keberadaan Rosidi. Setelah itu Rosidi langsung dibawa oleh EP ke Mapolres. Saya juga disuruh ikut," tutur Walil.

Mandor proyek di Sampang yang turut menjadi saksi penganiayaan kuli oleh oknum Intel Polres SampangMandor proyek di Sampang yang turut menjadi saksi penganiayaan kuli oleh oknum Intel Polres Sampang. (Foto: Dok. Kamaluddin/detikJatim)

Walil mengatakan apa yang dilakukan oleh oknum polisi itu keterlaluan. Sebab menurut pengakuan Rosidi dan teman-temannya, Rosidi hanya sebatas menyapa biasa tidak sampai mengganggu istri oknum polisi itu. "Menyapa biasa, tidak mengganggu apalagi sampai berbuat yang bukan-bukan," ujar Walil.

Tidak hanya Walil, mandor proyek bernama Jaka juga menjadi saksi mata penganiayaan oleh Bripka EP terhadap Rosidi di salah satu ruangan Satuan Intelkam Polres Sampang. Keduanya saat itu berada di ruangan yang sama dengan Rosidi.

"Saya tahu kejadiannya, soalnya waktu Rosidi di bawa ke kantor Polisi saya dan kepala tukang juga ikut dibawa," kata Jaka. Saya melihat sendiri polisi itu memukul wajah Rosidi dengan tangannya. Hanya saja saya tidak tau nama polisi itu, tapi saya ingat panggilannya Kacong," ujar Jaka.

Setelah peristiwa penganiayaan di salah satu ruangan Satintelkam Polres Sampang itu, Jaka bersama Walil dan korban Rosidi berinisiatif untuk melaporkan kejadian itu ke polisi.

"Habis kejadian pemukulan di ruangan itu kami langsung bergerak melapor. Korban langsung divisum, kami diperiksa sampai malam. Habis diperiksa Reskrim langsung pindah ke Propam. Saya sampaikan kesaksian saya saat diperiksa di ruang Propam" kata Jaka.

Mengenai kasus ini, Kasi Humas Polres Sampang Iptu Sujianto membenarkan adanya pengaduan warga terhadap salah satu anggota Polres Sampang. Dia mengatakan bahwa pengaduan warga itu masih diproses.

"Setiap laporan yang masuk pasti akan dimintai keterangan sebagai saksi termasuk pelapor dan terlapor. Tetap akan kami proses," ujar Jianto.

Ditanya soal hasil visum yang diungkap saksi dan korban, Jianto mengaku belum bisa menyampaikan. "Hasilnya masih menunggu, ini masih proses penyelidikan. Kami masih kumpulkan alat buktinya," katanya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads