Seorang perawat di Jerman bernama Mario G dihukum seumur hidup setelah membunuh 2 orang pasien yang dia tangani. Dia mengakui perbuatannya di hadapan pengadilan dan menyampaikan alasan yang bikin tepuk dada.
Saat mengikuti persidangan, pria berusia 27 tahun itu mengakui bahwa dirinya dengan sengaja menyuntik pasien dengan obat penenang dan koktail obat lain. Dia melakukan itu saat bertugas di ruang pemulihan rumah sakit Munich.
"Saya ingin dibiarkan dalam damai," katanya di pengadilan dilansir dari detikHealth mengutip The Guardian, Jumat (2/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara pengadilan distrik Munich di Jerman Selatan menyatakan bahwa perawat itu dinyatakan bersalah atas 6 dakwaan percobaan pembunuhan. Ada 3 upaya pembunuhan yang menargetkan intelektual dan penulis Jerman, Hans Magnus Enzensberger, pada November 2020.
Enzensberger selamat dari aksi jahat itu. Tokoh intelektual itu meninggal 2 tahun kemudian karena sebab alami pada 93 tahun. Sedangkan, 2 pasien yang meninggal akibat perbuatan Mario, masing-masing berusia 80 tahun dan 89 tahun.
Menurut jaksa, Mario dengan sengaja menyuntikkan obat-obatan itu kepada pasiennya karena perawat itu tidak ingin diganggu dan dibiarkan sendirian selama jam kerjanya. Sering kali saat mabuk.
Kasus serupa pernah terjadi sebelumnya. Kejahatan serupa dilakukan perawat Jerman bernama Niels Hoegel. Dia dijatuhi hukuman seumur hidup pada 2019 karena telah membunuh 85 pasien yang dirawat.
Hoegel yang diyakini sebagai pembunuh berantai paling produktif di Jerman itu membunuh pasiennya dengan suntikan mematikan. Dia lakukan itu antara tahun 2000 dan 2005 hingga akhirnya ditangkap.
Kasus lainnya terjadi pada 2020. Seorang petugas kesehatan Polandia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di Munich karena membunuh setidaknya 3 orang pasiennya dengan insulin.
Artikel ini sudah tayang di detikHealth dengan judul Geger Perawat Ngaku Tega Bunuh Pasien karena Ingin Hidup Tenang
(dpe/iwd)