Penimbunan 9 Ton Pupuk Bersubsidi di Mojokerto Dibongkar

Penimbunan 9 Ton Pupuk Bersubsidi di Mojokerto Dibongkar

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Kamis, 01 Jun 2023 10:41 WIB
TNI Bongkar Penimbunan 9 Ton Pupuk Bersubdidi di Mojokerto
Penimbunan 9 Ton Pupuk Bersubdidi di Mojokerto Dibongkar (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)penim
Mojokerto -

Kodim 0815 Mojokerto membongkar dugaan penimbunan 9 ton pupuk urea bersubsidi di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri. Pupuk tersebut disinyalir akan dijual kepada para petani 2 kali lipat dari harga eceran tertinggi (HET).

Pupuk Urea bersubsidi tersebut ditimbun di sebuah gudang di Dusun Balonglombok, Desa Sumolawang. Gudang di permukiman penduduk ini awalnya tertutup rapat dengan terpal. Ketika dibuka petugas, separuhnya berisi kopra. Setengahnya lagi berisi tumpukan pupuk Urea bersubsidi kemasan 50 Kg.

Dandim 0815 Mojokerto Letkol Inf M Iqbal Prihanta Yudha mengatakan, terbongkarnya penimbunan pupuk Urea bersubsidi ini berawal dari informasi masyarakat dan laporan anggotanya yang tinggal dekat lokasi. Sehingga malam ini, ia turun langsung untuk melakukan pengecekan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami membantu kepolisian dalam menjaga kondusivitas wilayah, saya selayaknya harus melakukan pengecekan. Setelah pengecekan, ternyata memang ada penimbunan. Ini pupuk bersubsidi," kata Iqbal kepada wartawan di lokasi, Kamis (1/6/2023).

Setelah melakukan pengecekan, lanjut Iqbal, pihaknya menghubungi polisi. Sehingga tak lama kemudian Kapolsek Puri AKP Sri Mulyani bersama anggotanya datang ke lokasi. Disusul Wakapolres Mojokerto Kompol Afner Pangaribuan. Garis polisi pun dipasang menutup akses masuk ke dalam gudang.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak terlalu mendalami. Kami serahkan ke kepolisian untuk ditangani hukumnya," terangnya.

Ratusan sak pupuk Urea bersubsidi ini disimpan di gudang milik Sanusi, warga setempat. Keponakan Sanusi, Sugeng Wulyanto (43) menjelaskan, pupuk tersebut milik Tomo, warga Desa Kintelan, Kecamatan Puri. Gudang milik pamannya sebatas disewa oleh Tomo sejak sekitar 6 bulan lalu.

"Setiap pupuk datang ke gudang, paman saya dibayar Rp 150.000. Jadi, bukan sewa per bulan atau per tahun," jelasnya.

Tumpukan pupuk urea bersubsidi tersebut, lanjut Sugeng, baru tiba kemarin 8 ton dan pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB sebanyak 9 ton. Menurut pengakuan Tomo kepada dirinya, pupuk bersubsidi itu didatangkan langsung dari Cikampek, Jabar. Ia tak menyangka jika ratusan sak pupuk tersebut ternyata bersubsidi.

"Sehingga total 17 ton. Asal barangnya pengakuan Tomo dari Cikampek," ungkapnya.

Sekitar 6 bulan terakhir, tambah Sugeng, baru dua kali gudang milik pamannya digunakan Tomo untuk menimbun pupuk Urea bersubsidi. Pengiriman pertama tiba sekitar Desember 2022 juga sebanyak 17 ton. Karena saat itu musim tanam padi, belasan ton pupuk di gudang Sanusi ludes dibeli para petani.

Menurutnya, ketika itu Tomo menjual pupuk Urea seharga Rp 230.000 per sak. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) pupuk Urea bersubsidi tahun ini Rp 2.250/Kg atau Rp 112.500 per sak isi 50 Kg. "Kemarin dan hari ini datang karena saat ini musim tanam jagung. Biasanya dijual Rp 230 ribu per sak," terangnya.

Namun setelah dicek polisi, pupuk Urea bersubsidi yang diduga sengaja ditimbun Tomo di gudang ini sekitar 180 sak atau 9 ton. Pengecekan berlangsung sampai menjelang tengah malam. Wakapolres Mojokerto Kompol Afner Pangaribuan menuturkan, Tomo sudah diamankan di Polsek Puri untuk menjalani pemeriksaan.

"Juga kami cek semua dokumennya apakah sesuai atau tidak dengan peruntukan dan jumlah yang seharusnya dimiliki oleh satu petani," jelasnya.

Afner menambahkan, pupuk bersubsidi seharusnya disalurkan kepada para petani melalui kelompok tani (Poktan). Jumlah pupuk yang didistribusikan kepada para petani juga harus sesuai rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Oleh sebab itu, pihaknya masih menyelidiki indikasi penimbunan pupuk Urea bersubsidi tersebut.

"Apabila sesuai dokumen tentunya kami akan mengembalikan. Namun, apabila ada indikasi penimbunan tentunya kami proses sesuai jalur hukum," tandasnya.




(hil/fat)


Hide Ads