Petani di Bondowoso mengancam akan golput atau tak berpartisipasi di Pemilu 2024 mendatang. Ancaman ini disampaikan saat demo menuntut jatah pupuk subsidi.
Demo ribuan petani, Senin (22/5) digelar di DPRD dan kantor Pemkab Bondowoso. Di dua tempat ini, perwakilan petani sempat ditemui dan ditampung aspirasinya.
Tak hanya mengancam golput, petani juga mengancam akan pindah ke kabupaten tetangga. Sebab, Pemkab Bondowoso selama ini dinilai kurang perhatian pada petani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terutama pada petani sayur, ini karena selama ini petani tak pernah mendapat kuota pupuk subsidi dan membeli nonsubsidi dengan harga normal.
"Kami bersama warga petani tegas, tak akan menggunakan hak pilih jika kami tetap tak mendapat kuota pupuk bersubsidi," kata korlap aksi, Wahyu Purwanto, Senin (22/5/2023).
"Kami warga Bondowoso dan bertani di wilayah sini. Tapi kami seolah diperlakukan tak adil," imbuh Wahyu.
Ribuan petani yang demo ini diketahui merupakan berasal dari sejumlah desa di Kecamatan Ijen. Selama ini mereka menggarap lahan pertanian sayur-mayur sebanyak sekitar 2.000 hektar milik Perhutani dan PTPN XII.
Mereka menanam sejumlah komoditas pertanian. Di antaranya kentang, wortel, kubis, serta kopi. Mereka menggunakan lahan dengan sistem bagi hasil maupun sewa ke kedua BUMN itu, yakni PTPN XII dan Perhutani.
Sebelumnya, ribuan petani sayuran asal Ijen menggeruduk gedung DPRD dan Pemkab Bondowoso. Mereka menuntut jatah pupuk subsidi yang selama ini tak diterima
Dalam aksinya, massa yang datang naik puluhan truk. Massa tampak melakukan konvoi dan memenuhi jalanan dengan kawalan ketat kepolisian.
(abq/iwd)