Detik-detik Menegangkan Kala Puluhan Mahasiswa Serang Rumah Warga Malang

Detik-detik Menegangkan Kala Puluhan Mahasiswa Serang Rumah Warga Malang

Muhammad Aminudin - detikJatim
Sabtu, 27 Mei 2023 18:18 WIB
Kondisi rumah di Malang yang rusak buntut keributan antara warga vs mahasiswa luar Jawa
Kondisi rumah di Malang yang rusak buntut keributan antara warga vs mahasiswa (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Kota Malang -

Keributan pecah antara warga dan mahasiswa di lingkungan RT03/RW05 Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, semalam (26/5). Puluhan mahasiswa menyerang rumah warga hingga menyebabkan lima rumah warga rusak akibat lemparan batu.

Kasus ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Kapolsek Lowokwaru AKP Anton Widodo menuturkan, pihaknya telah menggali keterangan antara kedua belah pihak untuk mengungkap awal mula peristiwa tersebut.

"Jadi berdasarkan keterangan kedua belah pihak sudah saya compare, dari korban (mahasiswa) dan warga. Untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya bagaimana," tutur Anton saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (27/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anton membeberkan, peristiwa ini bermula pada Jumat (26/5/2023) petang ketika mahasiswa yang kos di kawasan Jalan Joyo Suryo melakukan kegiatan yang menimbulkan suara bising.

Akhirnya, para warga pun menegurnya, karena waktu telah menjelang magrib. Apalagi, kos para mahasiswa hanya berjarak 50 meter dari masjid.

ADVERTISEMENT

Warga menegur para mahasiswa agar tidak bergurau hingga memutar musik kencang saat magrib. Tapi, warga yang berusaha mengingatkan justru tidak dihiraukan.

"Dikasih tahu oleh warga, 'Hei mas, mau magrib jangan guyon' Tapi tidak dihiraukan, akhirnya ngomong ke orang-orang kampung. Untuk kembali menegur," beber Anton.

Sayangnya, upaya warga untuk mengingatkan justru mendapat perlawanan. Salah satu dari kelompok mahasiswa diketahui membawa sajam, kemudian para warga mencoba mengamankan sajam tersebut.

Lalu, warga juga mengamankan seorang mahasiswa dan mengikatnya dengan tali rafia.

"Dari anak-anak mahasiswa, ada salah satu bawa sajam, akhirnya sama warga diamankan sajam itu dan salah satunya diikat pakai rafia, setelah bisa lolos mereka cari orang mengikat itu," terang Anton.

Lantaran tidak menemukan siapa warga yang mengikat, kemudian memicu kemarahan dari kelompok mahasiswa tersebut hingga akhirnya merusak beberapa rumah warga.

"Dari keterangan pihak mahasiswa, mereka tidak terima diperlakukan seperti itu (diikat), mereka kemudian cari orang yang mengikat temannya. Tapi tidak ketemu, dan marah sampai kemudian merusak rumah warga," kata Anton.

Ketegangan dapat diredam setelah polisi datang ke lokasi. Pihak dari mahasiswa akhirnya mengajukan laporan terkait dugaan penganiayaan. Sementara pihak warga juga melaporkan adanya perusakan rumah.

"Dari pihak mahasiswa melapor karena diikat dan adanya dugaan penganiayaan. Di pihak warga melaporkan adanya perusakan rumah, ada lima rumah rusak, tapi tidak hancur parah, hanya kacanya, kaca teralis," beber Anton.

Anton menyebut, upaya menjaga wilayah tersebut kondusif sudah dilakukan dengan memberikan pemahaman, baik kepada kelompok mahasiswa maupun warga setempat.

"Kita sama-sama memberikan pemahaman kepada mereka, artinya kepada kelompok anak-anak mahasiswa yang ngekos di situ, bagaimana mereka memposisikan diri. Jika ada permasalahan jangan berbuat sendiri," tegas Anton.

Sejauh ini, lanjut Anton, belum ada dari kedua belah pihak yang diamankan. Proses hukum yang berjalan tengah menggali keterangan dari korban maupun saksi.

Sementara itu, keributan yang sempat terjadi membawa trauma bagi warga setempat. Mereka menginginkan agar peristiwa yang terjadi tak terulang kembali.

"Semua warga takut mas, mereka (mahasiswa) jumlahnya banyak. Semua warga pada sembunyi. Semoga tidak terjadi lagi," ujar Supriati salah satu warga saat ditemui di lokasi.

Supriati mengungkapkan, bahwa bukan satu kali ini saja warga melayangkan teguran langsung terhadap para mahasiswa tersebut.

Teguran diberikan karena mereka dinilai kurang menghormati lingkungan sekitar, apalagi lokasi rumah kos berada tidak jauh dari masjid.

"Sering kita ingatkan, saya sering ngomong langsung ke mereka. Tapi yang kemarin malam itu puncaknya. Kayaknya lagi kena pengaruh alkohol jadi sampai begitu," ungkapnya.




(hil/iwd)


Hide Ads