Terduga teroris berinisial Y ditangkap Densus 88 di Kota Malang. Pria kelahiran Surabaya itu ditangkap di kawasan Kedungkandangg, Kota Malang.
Keberadaan Y sebelumnya diendus tim Densus 88 di kawasan Jalan Labu, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Namun, Y baru disergap saat berada di wilayah Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, pada Selasa (23/5), malam.
Hal itu diungkap Ketua RW 04 Kelurahan Bumiayu, Holik saat ditemui awak media di rumahnya, Rabu (24/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kata polisi ditangkap di daerah Kotalama kemarin sekitar jam 7-8 malam," ujar Holik.
Sebelum ditangkap Y sempat tinggal sementara di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidzul Qur'an Putri Huurun 'Iin. Ponpes tersebut berada di Jalan Labu, RW 04 Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Sesuai informasi dari lingkungan setempat, kehadiran Y tengah mencari pekerjaan. Y menempati sebuah kios kecil yang berada depan akses menuju ponpes.
Kios dengan pintu rolling dor berdiri tepat di belakang papan nama ponpes, pernah digunakan untuk berjualan roti oleh pengasuh ponpes. Namun Holik menegaskan, bahwa pemilik ponpes tak memiliki hubungan keluarga dengan Y.
"Polisi sudah cari sejak Sabtu (20/5/2023), kemarin. Ibu pemilik ponpes juga tidak tahu masalahnya apa. Bukan saudara, orang lain," tegasnya.
Menurut Holik, polisi tak berseragam sempat terlihat mendatangi ponpes dan kios kecil yang diduga menjadi tempat tinggal sementara Y tersebut.
"Ada yang dibawa, satu laptop sama uang kalau enggak salah Rp 300 ribu," tuturnya.
Holik menjelaskan ponpes berada di belakang kios dikhususkan untuk santri perempuan. Pemilik ponpes disebut orang yang membaur dengan warga.
"Kalau ada wisuda santri itu orang kampung diundang," jelasnya.
Meski begitu, lanjut Holik, keberadaan ponpes tersebut sempat ditentang warga pada 2018 lalu. Namun, setelah mendapat izin dari para tokoh masyarakat, aktivitas ponpes kembali berjalan normal.
"Terus izin ke tokoh masyarakat diperbolehkan, karena kegiatannya hanya menghafal Al- Qur'an kemudian kalau santri itu sudah satu tahun lulus," katanya.
Sebelumnya, Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di wilayah Kota Malang.
"Iya benar tapi nanti biar dari Densus 88 yang memberikan komentar, karena Polresta hanya mendampingi saja," ungkap Budi Hermanto terpisah.
(mua/iwd)