M. Daudi Ardiansyah (19) menjadi korban pengeroyokan hingga tewas di Desa Sepande, Candi, Sidoarjo. Ibu korban ingin polisi secepat mungkin menangkap pelaku.
Sri Wayati, ibu korban histeris saat mendengar kabar anaknya tewas jadi korban pengeroyokan. Sebelum pergi di malam terakhir itu, kata Sri, anaknya berpamitan akan mengikuti pagelaran banjari pada Minggu (21/5) malam di Porong. Kemudian korban pulang ke rumah pada Senin sekitar pukul 24.15 WIB.
"Selesai mengikuti banjari, Daudi dijemput oleh beberapa temannya. Waktu itu dia tidak berpamitan mau ke mana. Kemudian Senin (23/5) pagi kami sekeluarga mendapat informasi dari perangkat Desa Wonoayu bahwa Daudi meninggal menjadi korban pengeroyokan," kata Sri kepada wartawan di rumah duka, Selasa (23/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat mendapatkan kabar duka tersebut kami hampir tidak percaya, kemudian kami mengecek di kamar mayat RSUD. Alangkah terkejutnya, bahkan saya sempat pingsan. Kami berharap pihak polisi segera menangkap dan mengusut tuntas pelaku," kata Sri.
Sri bercerita saat korban masih hidup, dia merupakan anak yang paling manja kepada orang tuanya, terutama ke ibunya. Dua hari sebelum korban meninggal, saat akan berangkat kerja, korban minta disuapin saat makan pagi. Selain itu ada beberapa tingkah laku yang aneh yang dirasakan Sri terhadap anaknya sebelum meninggal.
"Dua hari sebelum kejadian yang menyedihkan ini, dia minta tidur di pangkuan saya. Saya sempat menangis, ketika saya tanya, ada apa nak, dia malah menutupi mulut saya dengan tangannya," jelas Sri.
"Tapi dari diri saya sendiri tidak ada firasat apa-apa. Sebenarnya banyak keanehan dari tingkah laku Daudi, tapi saya lupa belum bisa cerita banyak, saya masih syok," tandas Sri.
Sesosok mayat pria ditemukan di sebuah tanah lapang di Desa Sepande, Candi, Sidoarjo. Pria tersebut sebelumnya diduga dikejar sekelompok orang dan dianiaya.
Mayat pria itu pertama kali diketahui warga sekitar pukul 04. 15 WIB. Korban adalah M. Daudi Ardiansyah (19), warga Wonoayu.
Salah satu warga, Yanto (32), mengatakan pada Senin (22/5) sekitar pukul 02.40 ada seorang pria yang dikejar oleh sekelompok orang.
"Sekitar 20 hingga 25 anak-anak muda mengejar satu anak laki-laki. Dan terdengar suara minta tolong. Kemudian ditemukan anak laki-laki yang tergeletak dengan luka bacok di kaki dan kedua tangannya," kata Yanto.
(abq/iwd)