Satu keluarga terdiri dari 4 orang ditemukan mengalami luka bakar cukup serius di rumahnya di Jalan Dukuh Bulu, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Surabaya. Suami S (53) mengalami luka bakar 95%, istrinya NN (37) luka bakar 90%, serta 2 orang anaknya yakni DS (17) mengalami luka bakar 80% dan BS (8) luka bakar 10%.
Pelaku yang membakar rumah sekeluarga itu ialah S. Tak lain adalah suami siri NN atau ayah tiri DS dan BS. Istrinya NN pada akhirnya meninggal dan DS dirawat di RSU dr Soetomo, sedangkan BS sehat.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan DS yang dirawat di RSU dr Soetomo biayanya ditanggung oleh pemkot. Sehingga tak perlu lagi mengkhawatirkan biaya perawatan di rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eri berterima kasih kepada Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce terkait warga yang dibakar suami siri di Sambikerep. Kasus ini ditangani dengan cepat dan prosesnya sudah berjalan.
"Kemarin sudah diskusikan dengan Pak Kapolrestabes, kita datang ke rumah sakit, kita bicara, Alhamdulilah terkait biaya yang disampaiakan ditanggung sendiri itu tidak. Sebenrnya biaya itu dibiayai oleh RSU dr Soetomo juga oleh pemkot," kata Eri saat ditemui detikJatim di Balai Kota, Rabu (17/5/2023).
Eri juga berterima kasih kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan RSU dr Soetomo. Sehingga pemkot bisa memberikan fasilitas perawatan dan pengobatan terbaik untuk warganya.
"Kita sudah bicara dengan RSU dr Soetomo dan sudah menyampaikan ke keluarga, wis gak usah bingung wis ditanggung pemerintah," ujarnya.
Pemkot Surabaya, kata Eri, bersama Polrestabes Surabaya terus menjaga situasi yang kondusif di Kota Surabaya. Termasuk sampai proses suami bakar keluarga.
"Terkait dengan proses-proses pemeriksaan yang cepat, akhirnya bisa kita lewati. Termasuk suami siri dari yang membakar istri dan anaknya juga," pungkasnya.
Diketahui, pada Kamis (13/4) pukul 23.30 WIB, S membakar rumah yang di dalamnya ada istri dan dua anak tirinya di Jalan Bulu, Gang Kinco, RT 01, RW 04, Kelurahan Lontar, Sambikerep.
Saat itu S datang ke rumah korban dengan membawa galon air mineral 8 liter yang berisi bensin. Kemudian diisikan ke jeriken isi 2 liter. Saat pintu rumah terkunci, pelaku mematikan sambungan listrik dan memecahkan kaca jendela untuk masuk ke dalam rumah.
Setelah masuk, pelaku melihat korban DS sedang tidur langsung disiram bensin dan dibakar. Lalu pelaku S menghampiri korban NN yang sedang tidur bersama korban BS di ruang tamu, lalu pelaku menyiram tubuh korban dengan bensin dan membakarnya. Korban BS sempat melarikan diri ke dapur, sehingga hanya mengalami luka ringan di kaki sebelah kanan.
Usai membakar semua korban, pelaku membakar dirinya sendiri. Tetapi korban berteriak hingga didengar warga sekitar, akhirnya ketiga korban segera dilarikan ke RSU dr Soetomo untuk mendapatkan perawatan. Sedang pelaku dirawat di klinik Lontar dan dirujuk ke RSUD BDH.
Korban NN mengalami luka bakar 90% dan sempat mendapatkan perawatan di RSU dr Soetomo. Tetapi mengalami kritis dan meninggal dunia pada 17 April 2023 dan dimakamkan Tirtomulyo malang.
Sementara korban DS sampai saat ini masih menjalani perawatan medis di RSU dr Soetomo. Ia sudah melewati masa kritis dan bisa berinteraksi, namun belum bisa dimintai keterangan.
Sedangkan korban BS, setelah 2 hari mendapatkan perawatan medis diizinkan pulang dan dalam keadaan sehat. Saat ini BS tinggal bersama keluarga ibunya di Kabupaten Malang.
Untuk pelaku S, dinyatakan positif COVID-19 di RSU dr Soetomo dan menjalani perawatan di ruang isolasi.
(esw/iwd)