.webp)
Kasus arisan bodong kembali mencuat di Kota Malang. Jumlah korbannya mencapai ratusan orang dengan nilai kerugian hingga miliaran rupiah.
Polisi mengimbau agar masyarakat tidak mudah tergiur atau percaya dengan iming-iming perputaran uang atau investasi yang cepat mendapatkan keuntungan.
"Kami juga imbau kepada masyarakat, karena yang viral kan investasi bodong, arisan bodong. Tolong jangan mudah percaya kepada aktivitas perputaran uang yang sangat signifikan atau cepat dapat keuntungan," ujar Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto kepada wartawan di Mapolresta Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kota Malang, Kamis (13/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi Hermanto mengaku, pihaknya tengah melakukan pendalaman atas dugaan perkara dugaan arisan bodong yang sudah dilaporkan ke Polresta Malang Kota.
Apakah dalam kasus tersebut murni arisan bodong atau memang modus operandi sebuah tindak pidana penipuan.
"Ini harus benar-benar didalami, entah itu real bodong atau benar-benar real penipuan. Nanti yang rugi masyarakat sendiri," tegasnya.
Dengan adanya kasus tersebut, Budi meminta masyarakat kembali untuk berhati-hati dalam menginvestasikan uangnya. Jika tidak ingin merugi karena menjadi korban penipuan.
"Yang rugi adalah masyarakat sendiri yang menginvestasikan uangnya. Kami menghimbau jangan langkah-langkah yang salah," ungkap Budi Hermanto.
Baru-baru ini, kasus arisan bodong kembali makan korban di Kota Malang. Para perempuan yang tergabung dalam komunitas penyanyi dangdut atau biduan menjadi korban. Mereka tertipu rekan sesama biduan.
Sejumlah perempuan yang mengaku sebagai korban telah mengadukan dugaan penipuan bermodus arisan bodong ini ke Polresta Malang Kota. Mereka mengadukan seorang biduan Bintang Pantura, Mentari Gusta Dewanty.
(mua/iwd)
