Biduan asal Kota Malang, Mentari Gusta Dewanty diduga terlibat penipuan bermodus arisan bodong. Para korbannya uang juga sesama biduan sudah melapor ke polisi. Selain itu, ada pula korban yang mengambil alih rumah Mentari.
Korban yang memutuskan untuk mengambil rumah di Jalan Sanan gang 14, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang itu adalah Endi (35). Endi bersikukuh mengambil alih kepemilikan rumah itu meski cicilannya belum lunas.
"Ini berdasarkan persetujuan dari orang tua Mentari. Kami membahasnya hari Minggu (9/4) lalu. Setidaknya uang kami bisa tergantikan sebagian. Kalau dihitung dengan rumah yang kami ambil alih ini, kerugian yang kami terima masih kurang Rp 47 juta. Tapi kami ikhlaskan saja," ujarnya, Rabu (12/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Endi sendiri mengalami total kerugian atas arisan bodong itu hingga mencapai sekitar Rp 150 juta. Endi tergolong peserta arisan yang tergolong masih baru. Dirinya mengikuti arisan tersebut baru beberapa bulan terakhir.
"Saya kenal sama Mentari ini karena pernah seprofesi di dunia musik. Saya ikut baru beberapa bulan karena tergiur tawarannya dan melihat sejumlah peserta yang sudah ikut lama lancar, bahkan ada yang beli rumah dan mobil. Ya mungkin pas sialnya saya aja, masuk (arisan) malah dibawa kabur gini," kata Endi.
Endi mengaku mulai mencium gelagat-gelagat aneh dari Mentari sejak seminggu terakhir. Tingkah laku dalam menawarakan untuk menambah uang arisan lebih intens dan menggebu-gebu dibandingkan biasanya. Tapi dirinya menutup keraguan itu atas dasar kepercayaan.
"Ya aneh gitu selama seminggu terakhir sebelum dia hilang itu. Nawarin hampir terus-menerus, sambil bilang dalam kurun waktu dua hari akan mendapat keuntungan sesuai dengan yang disampaikan. Akhirnya kami ngikut aja dan ternyata jadinya seperti ini," terangnya.
Dengan mendapatkan ganti rumah ini, Endi memutuskan untuk mengikhlaskan kekurangan dari kerugian dan memilih untuk tidak melanjutkan permasalahan tersebut hingga ke ranah hukum.
(abq/dte)