Sejumlah korban arisan bodong mengacak-acak rumah biduan bernama Mentari Gusta Dewanty (27), terduga pengelola arisan bodong. Tindakan para korban yang juga sesama biduan tersebut disesalkan polisi.
Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto mengimbau para korban dugaan arisan bodong agar dapat menahan diri. Para korban diminta untuk tidak melakukan perbuatan yang merugikan atau justru mengarah terhadap pelanggaran tindak pidana.
Imbauan ini menyusul sejumlah korban arisan bodong yang menggeruduk rumah Mentari di Jalan Sanan Gang 14, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengimbau jangan serta-merta, kayak geruduk rumah tersangka, menjarah barang-barang mengambil barang atau aset, karena itu suatu tindak pidana," ungkap Budi Hermanto kepada detikJatim, Kamis (13/4/2023)
Mentari yang kabur menghilangkan jejak memicu kekecewaan para korban arisan. Para korban kesal dengan kelakuan biduan yang sempat mengikuti ajang pencarian bakat Bintang Pantura ini. Kekesalan pun diluapkan dengan mengacak-acak kediaman Mentari.
Korban kebanyakan merupakan teman Mentari sesama biduan di Kota Malang. Mereka mendobrak kediaman Mentari dan mengacak-acak isi rumah.
Ketua RT setempat, Wito mengatakan, Mentari bersama suaminya Andhik dan anak laki-lakinya berusia 4 tahun sudah meninggalkan rumah pada Rabu (5/4).
Sedangkan Wito baru mengetahui yang bersangkutan diduga terlibat penipuan keesokan harinya.
"Kalau nggak salah itu Rabu (5/4) dia meninggalkan rumah. Nah saya baru tahu kasusnya itu setelah ada salah satu korban pada Kamis (6/4) datang menemui saya dan menceritakan masalah itu. Nah sejak hari Jumat (7/4) banyak korban datang cari," ungkap Wito, Rabu (12/4/2023), lalu.
Kendati demikian, Wito mengaku tidak melihat peristiwa pengacak-acakan rumah Mentari secara langsung. Namun, dirinya mengetahui aksi pendobrakan rumah Mentari dari warganya.
"Kalau nggak salah itu kejadian hari Sabtu (8/4) pagi. Saya nggak lihat langsung tapi kata warga begitu. Buktinya juga bisa dilihat pintunya jebol dan nggak bisa ditutup kalau tidak diikat," ujarnya.
Dari pantauan detikJatim, rumah dua lantai dengan dua kamar itu tampak acak-acakan. Pakaian-pakaian dan kardus berserakan di setiap ruangan.
Sedangkan barang-barang berharga seperti televisi, lemari, kulkas hingga mesin cuci tak terlihat.
(dpe/dte)