.webp)
"Dua orang beserta mobilnya telah kami amankan dan kami tilang. Dua orang itu berasal dari Malang dan Madura," ujar Kasat Lantas Polres Batu AKP Lya Ambarwati, Sabtu (8/4/2023).
Kendaraan itu hingga kini masih diamankan petugas kepolisian untuk memberikan efek jera. Kendaraan itu bisa diambil setelah surat tilang keluar 14 hari kemudian dan menjalani sidang.
Lya mengatakan bahwa kedua pemilik kendaraan Honda Brio nopol M 1192 TW dan Honda Ferio berwarna hijau nopol AG 1804 WX itu mengaku baru pertama kali mengikuti balap liar tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun polisi, aksi balap mobil liar di Jalan Panglima Sudirman, Kota Batu itu terjadi pada Kamis (6/4/2023) sekitar pukul 02.30 WIB. Setidaknya ada 30 mobil yang menjadi peserta balap liar tersebut.
Lya mengakui bahwa dari total jumlah peserta balap liar itu baru 2 kendaraan yang berhasil diamankan. Menurutnya aksi balap liar ini diduga dilakukan untuk mengisi waktu sebelum sahur.
"Ini kemungkinan anak-anak muda yang salah mengisi waktu, sebenarnya di luar bulan Ramadhan untuk balap liar mobil seperti ini jarang atau hampir tidak pernah," katanya.
Lya menduga aksi balap liar ini diikuti para peserta yang sebelumnya melakukan aksi yang sama di Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang. Apalagi, kata dia, penindakan balap liar di kawasan Suhat, Kota Malang kerap dilakukan.
Lya mengimbau kepada para peserta lain untuk tidak lagi melakukan kegiatan balap liar di Kota Batu. Selain bisa membahayakan pengendara itu sendiri, aksi itu juga akan membahayakan pengguna jalan lainnya.
"Imbauan untuk tidak melakukan kegiatan seperti ini. Anak-anak muda di bulan puasa banyak-banyak mengisi dengan kegiatan beribadah. Karena balap liar seperti ini berbahaya, mempertaruhkan nyawa," pesannya.
(dpe/dte)
