7 Fakta Cekcok Selingkuh Berujung Tewasnya Ibu-Bayi di Kebun Tebu Kediri

7 Fakta Cekcok Selingkuh Berujung Tewasnya Ibu-Bayi di Kebun Tebu Kediri

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Jumat, 07 Apr 2023 10:42 WIB
Temuan mayat ibu dan bayinya di tengah kebun tebu Kediri
Temuan mayat ibu dan bayinya di tengah kebun tebu Kediri (Foto: Andhika Dwi/detikJatim)
Kediri -

Teka-teki penyebab kematian ibu dan bayinya di kebun tebu Kabupaten Kediri mulai terungkap. Sempat disebut meninggal karena melahirkan, perempuan itu diduga menjadi korban kekerasan oleh suaminya sendiri. Lalu, ia dicampakkan suami di kebun tebu.

Aksi tega suami ini berawal dari cekcok. Sang suami menduga korban berselingkuh. Berikut 7 fakta yang dihimpun detikJatim:

1. Suami Jadi Tersangka

Kematian perempuan bernama Retno Wulandari (28) bersama bayinya yang baru lahir itu membuat polisi memeriksa sejumlah saksi secara intensif, termasuk keluarga korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akhirya, Sat Reskrim Polres Kediri menetapkan suami korban Bisri Musthofa (29) menjadi tersangka. Dari bukti dan keterangannya, polisi akhirnya menetapkan pria itu jadi tersangka kematian Retno di kebun tebu Dusun Pluncing, Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kediri.

Bisri yang diduga menyebabkan gadis mantan penjual kopi itu meregang nyawa saat sedang perjalanan naik motor. Tidak hanya itu, pria itu diduga sengaja membuang jenazah korban.

ADVERTISEMENT

2. Sempat Terjadi Pertengkaran Sengit

Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (26/3) sekitar pukul 18.30 WIB setelah pelaku menjemput korban.

Petang itu, pelaku menjemput korban di rumah kosnya di Jl Flamboyan Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kediri. Korban meminta pelaku mengantarnya menemui seseorang.

Dalam perjalanan itu, keduanya terlibat pertengkaran sengit. Tersangka mengaku sakit hati dengan korban karena korban diketahui punya hubungan dengan banyak laki-laki.

3. Ada Dugaan Perselingkuhan

Pelaku sebelumnya juga sudah menasihati korban untuk tidak menjalin hubungan dengan laki-laki lain, tetapi menurut pelaku nasihatnya tak dihiraukan korban. Dugaan perselingkuhan ini yang memicu cekcok keduanya.

"Dalam perjalanan arah perempatan Tulungrejo ke timur ini tersangka dan korban cekcok, bertengkar. Sampai di pertigaan jalan raya Semanding ke selatan tersangka memacu motornya hingga kecepatan tinggi," kata Rizkika, Kamis (6/4/2023).

Jenazah korban bersama bayi ditemukan pencari rumput. Baca di halaman selanjutnya!

4. Korban Sempat Terjatuh

Saat itu, korban yang sambil membawa HP berpegangan ke tubuh suaminya, tetapi tangan korban ditampel oleh suaminya hingga HP korban terjatuh. Setelah itu korban juga ikut terjatuh.

Retno terjatuh dengan posisi telentang tanpa mengenakan helm hingga tidak sadarkan diri. Tersangka menghentikan motor lalu membopong korban dinaikkan lagi ke atas sepeda motor.

"Kemudian tersangka bertukar jaket dengan korban, dia juga memakaikan helm yang sebelumnya dia pakai ke korban. Lalu ujung jeket yang dipakai korban diikatkan ke tubuh tersangka," jelas Rizkika.

5. Korban Terjatuh Lagi dan Dibuang

Keduanya kemudian melanjutkan perjalanan ke arah Pasar Brumbung, Kepung. Namun, sebelum tiba di pasar korban terjatuh lagi dan dinaikkan lagi ke atas sepeda motor oleh tersangka.

"Tersangka melanjutkan perjalanan lagi hingga belok dan masuk ke area perkebunan tebu Dusun Pluncing sekitar pukul 21.30 WIB. Kemudian tersangka berhenti dan membuang tubuh korban," imbuh Rizkika.

6. Jenazah Ditemukan Pencari Rumput Bersama Jasad Bayi

Pada saat itu korban diduga sudah tidak bernyawa. Hingga akhirnya pada Rabu (29/3/2023) sekitar pukul 14.00 WIB jenazah korban ditemukan oleh seorang pencari rumput.

Tidak hanya menemukan jenazah Retno, para pencari rumput yang menemukan perempuan itu juga menemukan bayi yang juga dalam keadaan meninggal di dekat Retno.

Mengenai keberadaan jenazah bayi tersebut, Rizkika belum memberikan kejelasan. Saat memberikan keterangan kepada wartawan dia meminta wartawan menunggu.

"Nanti, ya, nanti akan kami jelaskan lebih lanjut," pungkasnya..

7. Sosok Korban Menurut Kades

Kepala Desa Sukoharjo Ahmadi mengungkapkan, korban diketahui sudah lima bulan pergi dari rumahnya. Saat pergi, korban tanpa pamit atau sepengetahuan orang tuanya maupun keluarga.

Beberapa minggu kemudian terungkap bahwa RW sempat mengirim pesan pada keluarga mengabarkan kos di sekitar Kampung Inggris, Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare.

"Dari pesan singkat, korban kepada keluarga. RW mengaku tinggal di kamar kos Kecamatan Pare, Kampung Inggris. Korban mengaku jualan kopi, karena tidak laku korban pun pindah dan sempat menjadi ART di Kepung sekitar bulan Maret," Kata Ahmadi, Senin (3/4/2023).

Menurut Ahmadi, korban juga mengalami masalah rumah tangga dengan suaminya BM (29) dan telah pisah ranjang. Padahal saat itu, ia tengah hamil.

"Semacam ada beban mental, keluarga masing-masing ini tidak setuju untuk dilanjutkan. Jadi almarhumah ini menjadi frustasi dengan kondisi hamil," Jelas Ahmadi.

Bagi warga sekitar dan Ahmadi, korban dikenal sangat baik. Di kampungnya ia berprofesi sebagai pedagang sayur keliling. RW diketahui memiliki tiga anak. Anak pertamanya tinggal bersama ayahnya, anak kedua diadopsi oleh seseorang dan anak ketiganya meninggal dunia seperti saat ditemukan di kebun tebu.

Halaman 2 dari 2
(hil/dte)


Hide Ads