Polisi memeriksa sejumlah saksi kasus pembacokan terkait konflik pilkades di Bangkalan. Meski demikian belum ada penetapan tersangka.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya mengatakan saksi yang diperiksa para pendukung salah calon kades yang ada di lokasi kejadian dan pihak netral.
"Sudah ada lebih dari 20 saksi yang kami periksa. Saksi-saki berasal dari pihak korban, lawannya dan juga pihak netral yang kebetulan ada di lokasi saat kejadian," ujarnya, Kamis (7/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain memeriksa puluhan saksi, pihaknya juga mengamankan sebanyak 8 unit kendaraan roda empat yang ada di lokasi. Selain itu juga terdapat beberapa senjata tajam. Meski demikian belum ada penetapan tersangka.
"Kalau mobil ada 8 unit yang kami sita untuk keperluan penyelidikan," ujar Bangkit.
Akibat peristiwa pembacokan tersebut satu dari tiga orang meninggal dunia. Korban meninggal diketahui bernama Mayyis (52) warga Desa Bulung Kecamatan Klampis. Sedangkan dua korban lainnya masih kritis.
"Untuk dua korban lain yakni A dan R masih dirawat di RSUD Syamrabu," tandas Bangkit.
Sebelumnya, percobaan pembunuhan terjadi di Bangkalan. Korbannya adalah tiga orang pendukung salah satu bakal calon di pemilihan kepala desa (Pilkades).
Percobaan pembunuhan terjadi Jalan Raya Halim Perdana Kusuma atau 50 meter kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD). Saat itu korban usai menggelar demo di depan kantor DPMD.
Saat sepulang demo tersebut, ketiga korban kemudian dihadang pelaku yang menggunakan kendaraan roda 4. Pelaku langsung menyabetkan senjata tajam.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, aksi percobaan pembunuhan ini berkaitan dengan konflik Pilkades.
"Iya ini masalah pilkades, korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis," ujarnya, Rabu (5/4/2023).
(abq/iwd)