.webp)
UJP (23), warga Desa Balerejo, Wlingi Blitar yang merekayasa penemuan bayi laki-laki di pinggir jalan, sempat berencana menyerahkan bayi itu ke panti asuhan. Namun panti asuhan menolak bayi tersebut karena tidak ada orang tua kandung.
Hal itu dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Tika Pusvita Sari. Dia mengatakan UJP dan kekasihnya AVT sempat membawa bayi yang telah dilahirkan ke panti asuhan. Namun, pihak panti asuhan menolak bayi tersebut.
"Mereka (UJP dan AVT) sempat membawa bayi itu ke panti asuhan. Tetapi panti asuhan menolak, karena keduanya tidak mengaku sebagai orang tua kandungnya," terangnya saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (1/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah Panti Asuhan di Kecamatan Sananwetan Kota Blitar menolak bayi yang dibawa oleh UJP dan AVT. Itu karena, keduanya mengaku bukan orang tua kandungnya. Selain itu, mereka juga tidak bisa menunjukkan surat keterangan dari Kelurahan/Desa.
"Meraka mengaku kalau itu anak dari saudaranya, tapi pihak panti asuhan tidak percaya. Karena tidak memiliki surat keterangan, maupun surat kuasa dari Kelurahan/Desa setempat," jelasnya.
Usai ditolak panti asuhan, UJP dan AVT pun akhirnya melakukan rencana keduanya. Yakni merekayasa temuan bayi di pinggir jalan.
"Yang bersangkutan kemudian mengaku telah mengarang cerita seolah menemukan bayi. Padahal bayi tersebut adalah hasil hubungannya dengan kekasihnya," tandas Tika.
Sebelumnya, UJP (23) warga Desa Balerejo, Wlingi Kabupaten Blitar yang mengaku menemukan bayi laki-laki di pinggir jalan Desa Plumbangan, Doko, ternyata ayah kandung dari bayi tersebut. UJP membuat skenario bohong seolah menemukan bayi karena diduga belum siap menjadi orang tua.
(dpe/iwd)
