Hati Andri Trisnanto (21) begitu kecewa setiba di Desa Semboro, Jember. Bagaimana tidak, jauh-jauh ia dari Malang ternyata perempuan bernama Febby Ajjah yang dikenalnya melalui Facebook ternyata seorang waria bernama Fikko Ariyanto.
Meski kecewa, Andri masih mampu menyembunyikan perasaannya. Buktinya, ia masih bersedia diajak ke salon tempat usaha Fikko. Dengan penuh terpaksa juga ia menerima tawaran menginap di rumah kontrakan Fikko.
Di rumah itu juga, Fikko lalu dengan percaya diri menyatakan cintanya. Namun cinta Fikko itu bertepuk sebelah tangan sebab bukan waria yang diharapkan Andri. Jawaban penolakan ini rupanya membuat hati Fikko hancur.
Fikko tak kehilangan akal, kali ini ia mengajak Andri mabuk dengan memberi 12 butir pil dextro. Saat Andri mabuk, tanpa sungkan Fikko mengajak Andri ML melakukan hubungan intim. Tapi meskipun mabuk pil, Andri tetap menolak ajakan ML Fikko.
Sakit hati Fikko semakin memuncak. Ia pun terbersit untuk membunuh Andri. Dalam keadaan mabuk itu, Fikko kembali memaksa Andri meminum arak dan menenggak 12 butir pil dextro lagi.
Alhasil, Andri semakin teler. Saat tak berdaya ini lah, Fikko lalu membekap muka Andri hingga lemas dengan bantal. Tubuh Andri itu lantas diseret ke pinggir sumur dan hendak diceburkan ke dalamnya.
Sebelum memasukkan ke dalam sumur, Fikko mengikat tubuh Andri dengan seutas tali yang dikaitkan dengan enam genteng rumah. Tujuannya agar benda itu jadi pemberat dan Andri tewas tenggelam dalam sumur.
Byurrr... Tubuh Andri diceburkan. Fikko kemudian menutup sumur dengan anyaman bambu. Usai membunuh, Fikko lalu menjual motor Honda BeAT milik Andri ke tetangganya senilai Rp 1,5 juta.
Usai membunuh dan menjual motor Andri, Fikko tak langsung kabur tapi masih tetap tinggal di rumah kontrakan tersebut. Baru setelah sekitar 2 bulan, ia lalu kabur ke Lumajang.
Jumat, 22 September 2017, pemilik kontrakan, Aisyah datang ke rumah kontrakan. Kedatangannya bermaksud ingin membersihkan rumah kontrakan dan hendak menagih sewa yang belum juga dibayarkan Fikko.
(abq/abq)