Puluhan pelajar baik SMP dan SMA tampak memadati sekitar Alun-Alun Ponorogo. Mereka melengkapi dirinya dengan sarung yang sudah terikat dan juga ada beberapa yang membawa helm.
Komandan Regu Sat Samampta Polres Ponorogo Aiptu Budiono saat berpatroli segera mendatangi para remaja itu dan bertanya apa tujuan mereka ke Alun-Alun Ponorogo di jam 2 dini hari?
"Sebenarnya mau razia balap liar, tapi di seputaran alun-alun banyak anak-anak yang bawa sarung. Saat ditanya apa mau perang sarung? Mereka nggak ada yang mengaku," tutur Budiono kepada wartawan, Minggu (26/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budiono melanjutkan kecurigaan semakin meningkat karena beberapa anak sudah membawa sarung yang terikat. Ada juga yang membawa sarung dan memakai helm tapi tidak membawa motor.
"Indikasinya perang sarung, karena semua bawa sarung tapi tidak bawa motor," terang Budiono.
Menurutnya, saat dirazia sekitar pukul 2 dini hari para remaja ini mengaku warga seputaran Kota. Baik dari Siman maupun Keniten. Mereka sengaja datang ke Alun-Alun pada dini hari untuk melakukan perang sarung.
"Usia SMP dan SMA, mereka ke sini ada yang rombongan bawa pikap, ada yang motoran," papar Budiono.
Setelah ditakut-takuti akhirnya mereka pun mengaku mau melakukan perang sarung. Kemudian langsung disuruh pulang. Jika kemudian hari ketemu petugas akan langsung diproses pidana.
"Akhirnya mereka pulang, setelah ditakut-takuti," imbuh Budiono.
Menurutnya, sudah ada laporan warga terkait kegiatan perang sarung sejak awal Ramadan atau hari puasa pertama. Awalnya ada di jalan baru atau Jalan Suromenggolo.
"Sudah saya datangi ke jalan baru ternyata tidak ada, ke Jalan Juanda juga tidak ada, akhirnya ke Alun-Alun ternyata mereka berkumpul di sini. Langsung diberi arahan dan mereka mau menurut, terus pulang," pungkas Budiono.
(dpe/iwd)