Sesosok bayi laki-laki ditemukan dalam kardus di pinggir jalan persawahan Desa Pojok, Kecamatan Ngantru, Tulungagung. Bayi itu akhirnya meninggal saat menjalani penanganan di puskemas.
Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan pertama kali oleh Riyanto, warga Desa Jaten, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar yang tengah melintas di lokasi.
"Saat itu saya naik mobil mau ke rumah teman di Desa Pojok, saat melintas di lokasi itu saya penasaran kok ada kardus di pinggir jalan. Kemudian saya mundur lagi untuk menengok," kata Riyanto, Senin (20/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat melihat isi kardus Riyanto langsung kaget, karena berisi bayi laki-laki yang masih lengkap dengan plasentanya. Karena kebingungan atas temuan itu, ia sempat menghubungi istrinya dan rekannya untuk meminta pertimbangan.
"Saya bingung, nanti takutnya terjadi apa-apa. Kemudian disarankan untuk membawa ke puskemas. Langsung saya masukkan ke mobil dan saya bawa ke Puskemas Ngantru," ujarnya.
Riyanto mengaku saat ditemukan kondisi bayi masih hidup, karena masih bernapas. Namun kondisi bayi cukup lemah dan bagian hidung mengeluarkan cairan.
"Saat itu bayi tidak menangis, tapi masih bernapas. Saya bawa ke puskesmas harapannya bisa diselamatkan," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolsek Ngantru AKP Sumaji mengatakan bayi tersebut akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Ini karena kondisinya sudah lemah dan terlalu lama di lokasi.
"Korban meninggal dunia di puskemas, karena memang kondisinya sudah lemah, mungkin sudah lama di lokasi itu," kata Sumaji.
Dari hasil identifikasi, bayi tersebut diperkirakan baru dilahirkan, karena masih lengkap dengan plasentanya. Bayi tersebut diduga lahir secara prematur dengan bobot 1,7 kilogram.
"Dari keterangan dokter, korban ini masih berusia tujuh bulan dalam kandungan. Kalau kelahirannya diduga sekitar jam 8-9 pagi," terang Sumaji.
Saat ini Unit Reskrim Polsek Ngantru dan Satreskrim Polres Tulungagung masih melakukan upaya penyelidikan untuk mengungkap pelaku pembuangan bayi. "Masih kami selidiki, siapa pelakunya," tandas Sumaji.
(abq/iwd)