Candra Bayu alias Bayoe Walker yang bertanggung jawab di bidang IT di robot trading ATG sudah 3 kali mangkir dari panggilan penyidik Polresta Malang Kota. Karenanya polisi akan menjemput paksa pria yang berasal dari Tulungagung itu.
"Tim IT robot trading ATG bermama Candra Bayu alias Bayoe Walker sudah kami panggil untuk dimintai keterangan. Tetapi sampai panggilan ketiga yang bersangkutan tidak hadir," ujar Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto dalam konferensi pers di Mapolresta, Kamis (16/3/2023).
Budi Hermanto menegaskan bahwa polisi akan segera menerbitkan surat penjemputan paksa terhadap Bayoe Walker. "Nanti akan diterbitkan surat perintah membawa paksa yang bersangkutan," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi yang dihimpun detikJatim, Bayoe Walker selama ini berdomisili di Tulungagung. Dia diduga telah menjadi bagian dari aksi kejahatan penipuan robot trading yang dimiliki oleh Wahyu Kenzo.
Tidak hanya itu, Bayoe Walker juga diduga berperan untuk mengatur sistem robot trading ATG. Karena itulah polisi memanggilnya untuk memintai keterangan sebagai saksi. Sayangnya, sudah 3 kali yang bersangkutan tak mengindahkan panggilan polisi.
Sementara itu, hingga hari ini sudah ada 1.595 korban robot trading ATG milik Wahyu Kenzo yang telah mengadu ke nomor hotline 0811-3780-2000. Tidak hanya dari Indonesia, korban yang melapor juga berasal dari luar negeri.
Jumlah korban yang melapor hari ini bertambah 231 orang dari jumlah pelapor via hotline 3 hari yang lalu atau Senin (13/3), yang terdata sebanyak 1.361 orang. Untuk memberikan rasa keadilan, hingga saat ini polisi masih menyiapkan payung hukum yang bisa diterima oleh para korban.
"Konsep keadilan itu dibuat agar korban-korban yang menerima pengembalian seluruhnya atau sebagian kerugian dilindungi payung hukum. Kami tidak mau salah dalam mengambil langkah atau mengambil kebijakan," ujar Budi.
(dpe/iwd)