Ribuan pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) sempat menggeruduk Polsek Balongpanggang, Gresik. Para pesilat tersinggung dengan ucapan Kapolsek AKP M Zainudin kepada pengurus perguruan hingga akhirnya mereka demo.
Kapolres Gresik Adhitya Panji Anom menegaskan bahwa polemik PSHT dengan kapolsek itu hanya sebatas salah paham. Kesalahpahaman itu, kata Adhitya, sudah dituntaskan secara kondusif di meja mediasi.
"Untuk kejadian beberapa hari lalu itu sudah selesai dan tuntas. Situasi di Gresik sudah aman dan kondusif. Saya harap kejadian itu tak terulang lagi," tegas Adhitya kepada detikJatim, Senin (13/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adhitya menjelaskan dalam mediasi di Polsek Balongpanggang, Sabtu (11/3) lalu, dia sudah mempertemukan Kapolsek Balongpanggang dengan Ketua cabang PSHT Gresik.
Di dalam mediasi yang turut dihadiri Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar itu, kedua belah pihak telah sama-sama bersepakat untuk saling memaafkan.
"Kemarin kedua belah pihak sudah kami pertemukan dalam mediasi. Kedua belah pihak juga saling memaafkan dan menganggap masalah ini selesai," kata Adhitya.
Adhitya berharap, masalah itu menjadi pembelajaran bersama, baik perguruan silat maupun polisi selaku pengayom masyarakat.
Selain itu, ia juga ingin mengajak perguruan di Kabupaten Gresik untuk menjaga situasi tetap kondusif, aman, dan nyaman.
"Kita harap untuk semua perguruan di Gresik juga bisa membantu polisi untuk menjaga Kota Gresik. Sehingga keamanan, kenyamanan, dan kondusivitas di Gresik terjaga. Mari kita jaga Kota Santri yang santun," ujarnya.
Sebelumnya massa PSHT berdemonstrasi di depan Mapolsek Balongpanggang, Sabtu (11/3) malam. Mereka juga sempat terlibat kericuhan di beberapa titik. Namun, polisi memastikan bahwa seluruh masalah yang melibatkan PSHT di wilayah Gresik sudah klir dan situasi saat ini sudah kondusif.
(hil/dte)