7 Fakta Pesilat PSHT Hitamkan Polsek Balongpanggang gegara Ucapan Polisi

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 13 Mar 2023 08:23 WIB
Pesilat saat menggeruduk Polsek Balongpanggan Gresik (Foto: Dokumen detikJatim)
Gresik -

Sabtu (11/3), Polsek Balongpanggang, Gresik 'dikepung' ribuan pesilat PSHT berpakaian hitam-hitam. Mereka menggeruduk polsek untuk menuntut Kapolsek Balongpanggang AKP M Zainudin mundur atau dicopot. Ini dilakukan karena massa tersinggung ucapan polisi.

Aksi ini juga diwarnai kericuhan. Massa sempat membuat onar hingga memukul sejumlah orang yang menjadi sasaran. Bahkan, satpam RS Walisongo Gresik juga menjadi korban pemukulan.

Berikut sederet fakta dari kejadian ini:

1. Sempat Ada Ajakan 'Hitamkan' Polsek Balongpanggang

Sebelum melakukan demo, tersebar sebuah video yang mengajak para pesilat cabang Madiun dan Gresik untuk melakukan aksi damai demo di Polsek Balongpanggang. Mereka ingin Kapolsek Balongpanggang mundur dan meminta maaf kepada perguruan silat tersebut.

"Hitamkan Polsek Balongpanggang, tetap tertib, no anarkis, tetap hargai pengguna jalan lain," tulis pembuat video.

Akhirnya, ribuan pesilat pun menggeruduk Polsek Balongpanggang Sabtu (11/3) malam. Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wildan menyebut, ribuan warga PSHT ini dari beberapa daerah di Jatim.

"Mereka dari perguruan silat PSHT, itu mendemo Kapolsek Balongpanggang. Mereka datang dari berbagai kota, ada Lamongan, Bojonegoro, Mojokerto, Surabaya, Gresik. Kalau pasti jumlah pasti nggak tahu, ribuan lah yang pasti, karena dari polsek sampai pasar itu penuh anggota PSHT," sebut Aldhino kepada detikJatim, Minggu (12/3/2023).

2. Sempat Bikin Ricuh

Massa pesilat juga bikin onar. Beberapa warga yang berpapasan di jalan terluka usai jadi sasaran serangan para pesilat.

Sejumlah pesilat terlibat kericuhan di RS Walisongo Jalan Balongpanggang-Mojokerto, Gresik. Di sana, mereka sempat memukul satpam RS yang menyapa mereka.

Selain itu, kericuhan juga terjadi di Jalan Pacuh yang tak jauh dari Polsek Balongpanggang. Bahkan, beberapa pengendara yang tak tahu duduk permasalahannya menjadi sasaran kemarahan pesilat.

detikJatim menerima video korban pemukulan yang dilakukan pesilat. Dalam video tersebut tampak dua pria mengalami luka di kepala akibat pemukulan para pesilat. Video tersebut juga menyebar di grup WhatsApp.

"Dua orang jadi korban keganasan pesilat," tulisnya dalam grup WhatsApp.

Kedua korban itu dipukul karena dianggap menghalang-halangi konvoi para pesilat yang hendak demo ke Polsek Balongpanggang.

3. Dipicu Salah Paham

Menurut Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wildan, sebenarnya ada salah paham antara anggota PSHT dengan Kapolsek Balongpanggang. Duduk perkara di Polsek Balongpanggang itu berawal dari demo PSHT sebelumnya yang berlangsung di Polres Mojokerto Kota, Kamis (9/3).

Saat itu Polres Gresik dan jajaran mendapatkan perintah dari Polda Jatim untuk ikut mengamankan jalannya demo di Mojokerto.

"Jadi semua perbatasan dijaga, termasuk wilayah Balongpanggang. Saat itu Polsek Balongpanggang melakukan penyekatan, karena Balongpanggang ini kan perbatasan Gresik dan Mojokerto," jelas Aldhino.

Saat penyekatan tersebut, lanjut Aldhino, Kapolsek Balongpanggang bersama anggota menghentikan perguruan silat PSHT Cabang Gresik yang melintas di perbatasan Gresik-Mojokerto. Namun, ada ucapan Kapolsek Balongpanggang kepada pengurus perguruan yang membuat anggota PSHT tersinggung.

"Saat penyekatan itu, ada ucapan kapolsek yang membuat mereka tersinggung. Kemudian itu didengar anggota PSHT lainnya. Karena kata-kata kapolsek yang dinilai merendahkan, membuat anggota PSHT tersinggung dan akhirnya membuat poster ajakan untuk hitamkan Polsek Balongpanggang," lanjutnya.

Pengakuan Kapolsek Balongpanggang soal kata-katanya yang menyinggung pesilat. Baca di halaman selanjutnya!




(hil/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork