Pesilat PSHT Serang Permukiman-Lukai 5 Orang Usai Demo Polres Mojokerto Kota

Pesilat PSHT Serang Permukiman-Lukai 5 Orang Usai Demo Polres Mojokerto Kota

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 10 Mar 2023 08:02 WIB
Mojokerto -

Sebagian massa perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) menyerang permukiman setelah berunjuk rasa di depan Mapolres Mojokerto Kota. Penyerangan tersebut melukai 1 anggota perguruan silat lain dan 4 warga.

Ribuan massa PSHT mulai membubarkan diri dari depan Mapolres Mojokerto Kota sekitar pukul 22.00 WIB, Kamis (9/3/). Sebagian massa pesilat berkonvoi melalui Jalan Brawijaya ke arah Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Seorang pesilat berinisial RD (17) mengatakan ia bersama 4 muridnya berniat menyambut rombongan konvoi PSHT yang melintas di Jalan Brawijaya. Ketika itu, kebetulan ia sedang berlatih silat di halaman rumah warga Sinoman gang 5, Kelurahan Miji, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dan anak-anak keluar (di depan Sinoman gang 5) memberi salam persaudaraan. Bukannya menantang," kata RD kepada wartawan di lokasi, Jumat (10/3/2023).

Tak ia sangka, salam penghormatan tersebut justru disambut berbeda oleh massa PSHT. Menurut RD, ketika itu sudah ada oknum PSHT yang berupaya menenangkan massa. Namun, penyerangan tetap saja terjadi. Para pesilat itu menyerang anggotanya maupun warga di Sinoman gang 5.

ADVERTISEMENT

"Ternyata ada oknum lain menyerang, melempari bata dan batu. Dari jalan (Brawijaya) menyerang masuk Sinoman gang 5. Yang diserang ada warga, ada siswa. Kami lari masuk ke timur," terangnya.

Penyerangan tersebut menyebabkan temannya, Arpin, pesilat asal Kelurahan Kedundung, Magersari, Kota Mojokerto menderita luka di kening. Menurut RD, Arpin terkena lemparan batu dari massa PSHT. Ketika itu, korban kebetulan sedang berkunjung ke tempatnya melatih.

"Korban lainnya masyarakat sini, Sinoman gang 5," ungkapnya.

Warga Sinoman gang 5 menjelaskan ketika massa PSHT menyerang anggota perguruan silat lain, suaminya berusaha melerai. Namun, massa justru memukuli suaminya.

Bahkan dirinya juga dipukuli para pesilat ketika berusaha menyelamatkan suaminya. Sontak saja ia menjerit histeris sehingga membuat warga keluar rumah.

"Suami saya melerai tawuran antara massa dengan anak yang latihan. Suami saya dipukuli, saya pisah, saya ikut dipukuli, entah pakai kayu atau apa. Tidak tahu berapa kali kena pukul," terang perempuan ini sambil menunjukkan kepalanya bagian atas yang kena pukul.

Tidak hanya itu, massa PSHT juga merusak kamera CCTV di Sinoman gang 5. Lemparan batu dari para pesilat nampak berserakan di jalan maupun beberapa halaman rumah warga.

"Yang terluka 4 orang, 5 orang termasuk saya," jelas wanita yang enggan menyebutkan namanya itu.

Pantauan detikJatim di lokasi, terdapat 4 pria yang dimasukkan ke ambulans untuk dievakuasi ke RSUD Kota Mojokerto. Salah seorang korban mengalami luka cukup parah di kepalanya sehingga harus diperban. Kondisinya terbaring di dalam ambulans.

Sedangkan tiga pria lainnya masih bisa duduk di kursi belakang ambulans. Ada yang luka di bagian kening, ada pula yang sibuk mengompres lehernya menggunakan es batu. Satu korban perempuan tidak dibawa ke rumah sakit karena luka ringan.

Aksi penyerangan massa PSHT membuat warga Sinoman gang 5 ketakutan. Seperti yang dirasakan Atik (63). Ketika massa menyerang, ia tidak sempat menutup pagar depan rumahnya. Ia buru-buru masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Nampak beberapa batu tergeletak di teras rumahnya.

"Saya tidak berani keluar. Tidak peduli mobil saya rusak atau tidak. Ada kalau orang 20 di sini (di teras rumahnya), saya ketakutan," tandasnya.

Kapolsek Prajurit Kulon Kompol M Sulkan mendatangi lokasi penyerangan bersama sejumlah anggotanya sekitar pukul 23.00 WIB. Polisi menggali keterangan dari warga terkait insiden tersebut.

(abq/iwd)


Hide Ads