Polisi Usut Kasus Tahanan Anak Dianiaya Oknum Linmas Surabaya

Polisi Usut Kasus Tahanan Anak Dianiaya Oknum Linmas Surabaya

Deny Prastyo - detikJatim
Jumat, 03 Mar 2023 14:37 WIB
perlakuan kekerasan orang tua pada anak
Ilustrasi penganiayaan anak. (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Surabaya -

Polisi menyelidiki dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum pria berseragam Linmas terhadap tahanan anak yang dititipkan di Shelter Anak milik Pemkot Surabaya. Penyelidikan dilakukan berdasarkan laporan yang telah dilayangkan oleh orang tua tahanan anak yang menjadi korban.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan itu. Saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait perkara tersebut.

"Kami akan melakukan penyelidikan kebenaran laporan atau informasi itu," kata Mirzal Maulana kepada detikJatim, Jumat (3/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mirzal Mualana menambahkan bahwa terkait laporan itu pihaknya telah mengerahkan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Saya sudah arahkan Unit PPA untuk melakukan penyelidikan terkait informasi itu. Kebenarannya, benar tidak terjadi seperti itu, kami akan melakukan penyelidikan," ungkap Mirzal.

ADVERTISEMENT

Mirzal menegaskan bahwa perkara kekerasan terhadap anak memang mendapatkan atensi khusus dari Polrestabes Surabaya. Oleh karena itu, dia telah menugaskan bidang terkait agar segera melakukan tindak lanjut atas laporan itu.

"Perkara anak menjadi atensi, makanya kami tugaskan Unit PPA. Kami juga memiliki progam yang melibatkan dinas terkait yaitu Sinergi Pangkas Perlindungan Terhadap Kekerasan Anak," tandas Mirzal.

Sebelumnya, dugaan penganiayaan terhadap tahanan anak di shelter anak Surabaya itu terungkap saat korban menyampaikan pengakuan kepada salah seorang staf Surabaya Children Center Crisis (SCCC) yang mendampinginya.

Ketua SCCC Sulkhan Alif mengatakan pada 28 Februari lalu korban yang masih berusia 17 tahun mengaku dianiaya oleh oknum Linmas di shelter anak Surabaya.

"Pada saat itu staf kami mendampingi anak ini. Kok kelihatan seperti baru menangis. Kemudian ditanya, 'kamu kenapa kok menangis, kamu terharu ta?' karena waktu itu orang tuanya datang. 'Ndak pak, mata saya perih dikasih balsem sama petugas'," kata Alif.

Dari pengakuan itu terungkap bahwa sang anak tidak hanya dibalsem dengan alasan pelaku hendak merukiah, tapi juga dipukul saat dipaksa mengambil rokok di mata sebelah kiri, serta dipaksa merayap di paving depan shelter tersebut hingga mengalami luka di kedua lengannya.




(dpe/dte)


Hide Ads